Sejarah G30S PKI Terjadi di Kertosono dan Nganjuk, Mulai Terlupakan

- 29 September 2020, 19:45 WIB
Kuto Kertosono, Kab Nganjuk
Kuto Kertosono, Kab Nganjuk /lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com/

1 Oktober 1965, sudut kota Kertosono dipenuhi dengan tulisan ‘GANYANG PKI, SATE AIDID, GERWANI LONTE PKI’ dan tersebar berita berserta foto-foto tentang pembunuhan yang terjadi di Lubang Buaya Jakarta pada 30 September 1965.

Tulisan dan berita banyak tersebar ditempat strategis, warga pun tidak tahu siapa yang menulis dan menyebarkannya. Yang jelas dilakukan pada malam hari.

Baca Juga: Ramai Teriakan Putar Film G30S PKI, Mahfud MD: Saya Selalu Nonton!

Pada waktu itu alat media masa hampir tidak ada, televisi, radio dan media cetak sangat jarang ditemukan, hanya beberapa warga yang memiliki. Siaran radio yang dapat ditangkap pun sangat terbatas hanya bisa menangkap siaran RRI Surabaya.

 2 Oktober 1965, datang beberapa kelompok massa misterius dengan senjata tajam berjumlah ratusan orang. Menyusuri jalan-jalan kota, mencari dan membunuh warga yang diduga anggota PKI.

Terjadi perlawanan dibeberapa tempat, banyak korban tewas pada saat itu. Kejadian ini berlangsung beberapa hari.

Baca Juga: 5 Film Mengenai G30S PKI, Salah Satunya Film Dokumenter Pengakuan dari Algojo

Semakin lama kondisi kota Kertosono semakin tegang, masyarakat diteror dan diintimidasi. Kelompok yang tidak dikenali tersebut terus mencari orang-orang yang dicurigai sebagai anggota PKI, kegiatan tersebut berlangsung siang dan malam.

Pembantaian orang-orang yang diduga sebagai anggota PKI dilakukan di Sungai Brantas, sungari besar yang melewati kota Kertosono.

Setiap hari ditemukan puluhan mayat dengan anggota tubuh yang tidak lengkap tersangkut ditepian sungai dan dikolong jembatan. Tidak ada yang berani mengambilnya karena takut diintimidasi dan dituduh sebagai simpatisan PKI, mayat-mayat itu dibiarkan membusuk begitu saja.

Halaman:

Editor: Ninna Yuniari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x