Network
LINGKAR MADIUN - Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law di Bekasi ternyata menimbulkan dampak lain selain anarkisme. Pasalnya beberapa anggota polisi yang mengamankan aksi tersebut terkonfirmasi positif corona.
Kasus tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Polres Metro Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan pada Jumat 16 Oktober 2020. Kedelapan anggota itu terdiri dari tujuh personel Kepolisian Sektor Cikarang Barat dan seorang Kepala Polsek Muaragembong.
Pihaknya mengatakan, usai mengamankan aksi demonstrasi, para personel langsung menjalani tes swab. Hasilnya, delapan personel dinyatakan positif. "Dapat dikonfirmasi personel itu dinyatakan positif setelah melakukan pengamanan demo itu,” ujar Hendra sebagaimana dilansir oleh pikiran-rakyat.com (PR) dalam artikelnya yang berjudul Usai Amankan Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja, 8 Anggota Polres Metro Bekasi Positif Terkena Covid-19
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tertinggi di Jawa Barat, Depok Ingin Jadi Prioritas Vaksinasi
Meski begitu, para personel yang positif corona tersebut masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). “Kondisinya stabil, baik karena tidak ada gejala. Sekarang tengah diisolasi di rumah karena OTG,” ucap dia.
Hendra menambahkan bahwa Bekasi merupakan salah satu daerah dengan gerakan unjuk rasa tersebar karena banyaknya buruh di daerah tersebut.
Kapolres Metro Bekasi tersebut menegaskan bahwa ia tidak melarang aksi unjuk rasa karena dijamin oleh undang-undang. Walaupun sebaiknya dihindarkan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Namun begitu ia menyadari penerapannya di lapangan sangat sulit.
Baca Juga: Ingin Beli Mobil? Ini Daftar 10 Mobil Terlaris Di Kuartal III 2020
“Silakan (demo) walaupun lebih baik tidak karena lagi pandemi. Tetap patuhi protokol kesehatan, walaupun kondisi di lapangan sulit ya,” tandasnya.*** (Ari Nursanti/ Pikiran Rakyat)
