Heboh Mak Lampir Ikut Protes Omnibus Law, Simak Penjelasannya

- 17 Oktober 2020, 13:38 WIB
Mak Lampir ikut demo tolak Omnibus Law. /PMJ News
Mak Lampir ikut demo tolak Omnibus Law. /PMJ News /

Lingkar Madiun  Kembali mengadakan unjuk rasa, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi menolak Omnibus Law pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Kali ini aksi demo juga dihadiri oleh massa dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI).

Berbeda dari aksi-aksi sebelumnya, demo yang dilakukan di kawasan Patung KudaJakarta Pusat, aksi kali ini menarik perhatian publik. Pasalnya, pendemo dari SRMI membawa keranda mayat selama aksi berlangsung.

Bertuliskan “RIP Hati Nurani DPR, Tolak UU Omnibus Law”, keranda mayat tersebut disertakan dalam aksi theaterikal yang menampilkan seorang wanita berkostum Mak Lampir, salah satu tokoh dalam sinetron Misteri Gunung Merapi.

Baca Juga: Korea Selatan Konfirmasi Kasus dengan Dugaan Ensefalitis Jepang

“Seribu tahun Mak Lampir bertapa di Gunung Merapi, kini dia turun untuk ikut protes Omnibus Law. Bahkan Mak Lampir saja ikut resah,” teriakan dari orator dari massa SRMI pada Jumat, 16 Oktober 2020 seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari PMJ News dalam artikel "Mak Lampir dan Dukun Ikut Demo Tolak Ciptaker, SRMI: Kalau Santet Sudah Turun, Jangan Salahkan Kami".

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News, tak hanya dihadiri oleh Mak Lampir, sejumlah “dukun” juga ikut turun ke jalan demi menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja ini.

Seorang orator juga terdengar meneriakkan kalimat-kalimat menarik yang sarat akan pesan untuk DPR.

Baca Juga: Setelah Inkigayo, BLACKPINK Tampil Kembali di Acara Jimmy Kimmel Live

Ia mengatakan bahwa “ritual” yang mereka lakukan ini merupakan satu-satunya cara agar bisa mengalahkan para pembuat Omnibus Law.

“Kalau dukun santet sudah turun, jangan salahkan kami,” tegas orator tersebut.

Dalam video yang beredar, terlihat para dukun tersebut tengah menyembur keranda mayat dengan air.

Baca Juga: Bawaslu Depok Temukan 15 Pelanggaran Prokes Covid-19 Saat Kampanye Pilkada

Mereka juga menaburkan bunga di atas keranda yang diibaratkan sebagai hati nurani DPR.

Aksi  unik ini lantas menyita perhatian publik karena dianggap berbeda dari demo-demo sebelumnya yang dinilai penuh dengan tindakan anarkistis.

Tak hanya itu, aksi theatrical yang dilakukan oleh Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) ini juga dinilai lebih damai dan kreatif sehingga pesan lebih tersampaikan.

Baca Juga: MANUVER: Curahan Hati Gatot Nurmantyo di Kanal Karni Ilyas Club

Seperti diketahui, aksi demonstrasi yang dilakukan di lokasi yang sama sebelumnya, berujung ricuh dan menyebabkan aparat kepolisian harus menembakkan gas air mata ke arah para demonstran.

Tindakan aparat ini dipicu oleh aksi anarkistis pendemo yang membakar pos polisi di sekitar Patung Kuda saat unjuk rasa 8 Oktober 2020 lalu.***

Editor: Aisyah Rahmatul Fajrin

Sumber: PMJ News PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah