LINGKAR MADIUN - Memasuki musim penghujan BMKG memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi fenomena Badai La Nina. Hal ini lantaran anomali iklim global di Samudera Pasifik terlihat terpantau terus mengalami perkembangan.
Dilansir dari situs resmi BMKG, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, menyatakan pihaknya (BMKG) bersama layanan iklim di negara lain seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, dan dperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari, lalu baru berakhir sekitar Maret-April 2021.
“Dengan adanya kejadian tersebut akan menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun dan mendorong pembentukkan awan berlebihan sehingga kemungkinan besar dapat menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak,” tuturnya.
Baca Juga: Samsung Galaxy A42 5G yang Baru Saja Rilis, Simak Harga dan Spesifikasi HP Samsung Ini
Baca Juga: Covid-19 Sebagai Tantangan Global, PBB Butuh Dunia Bekerja Sama
Herizal menerangkan secara historis, La-Nina dapat meningkatkan terjadinya akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% diatas normalnya dan berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Walau demikian, menurut BMKG dampak yang ditimbulkan oleh La Nina tidak akan sama antara satu dengan yang lainnya. Pada bulan Oktober – November 2020 misalnya curah hujan bulanan akibat La-Nina akan meningkat di seluruh penjuru Indonesia kecuali Sumatera. Selanjutnya pada bulan Desember 2020 hingga Febuari 2021 peningkatan hanya terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi Selatan, Maluku hingga Maluku Utara dan Papua.
Sementara itu, dikutip Tim Lingkar Madiun dari Sekretariat Kabinet RI, baru-baru ini BMKG telah memberikan pengumuman bahwa periode 18 – 24 Oktober 2020 curah hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi pada sekitar 29 wilayah Indonesia, antara lain di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.