Network
LINGKAR MADIUN - Satu tahun perjalanan periode kedua pemerintahan Joko Widodo meninggalkan banyak catatan. Tak hanya dari oposisi, koreksi justru muncul dari para pendukungnya sendiri.
Salah satu aspek yang menjadi sorotan para pendukungnya adalah tentang para pembantunya yang tak mampu bekerja dengan baik. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Organisasi Relawan Jokowi Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT) Hendrik Dikson Sirait.
Dilansir Lingkar Madiun dari RRI, Hendrik menyatakan bahwa para menteri tidak mampu menyesuaikan gerak dan gaya Presiden dalam menjalankan kebijakan dan menyelesaikan problem.
Baca Juga: Gawat! Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Jember Meningkat Drastis
"Karena itu, Presiden sebaiknya segera mengganti para pembantunya yang terbukti tidak bisa mendukung gerak, langgam, dan gaya Presiden terutama yang terkait dengan urusan komunikasi politik kepada rakyat," kata Hendrik dalam keterangan pers peringatan satu tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo Periode kedua, Selasa 20 Oktober 2020.
Menurut Hendrik, salah satu kegagalan utama para pembantu Presiden itu ialah komunikasi politik yang buruk. Karena aspek itulah, Presiden Jokowi menerima citra buruk dan gejolak dari warga, khususnya pada kasus UU Omnibus Law kemarin.
"Komunikator pemerintah gagal dan nampak kedodoran meluruskan informasi dan misinformasi di ranah publik yang begitu masif," pungkas Hendri.
Baca Juga: Kabar Gembira! 5 Orang Pasien Covid-19 di Madiun Sembuh
Ia juga menambahkan bahwa memang salah satu titik terlemah satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.*** (Suhanda/ RRI)
