Tanggap Bencana Gunung Merapi, Masyarakat 3 Desa ‘Zona Merah’ Mulai Mengungsi

- 6 November 2020, 16:19 WIB
Posko Pengungsian 3 desa di Magelang, Gunung Merapi
Posko Pengungsian 3 desa di Magelang, Gunung Merapi /Ganjar Pranowo

LINGKAR MADIUN- Tiga desa yang masuk zona merah pada daerah bahaya akibat peningkatan status Gunung Merapi ke level siaga telah mengungsi.

Masyarakat dari di Kabupaten Magelang yaitu Desa Ngargomulyo, Desa Krinjing, Desa Paten Kecamatan Dukun tersebut mulai mengungsi ke desa-desa penyangga salah satunya di desa Deyangan kec Mertoyudan Kab Magelang.

Sebelumnya, pada Kamis (5/11) BPBD Magelang telah melakukan berbagai persiapan khususnyan personil & sumber daya yang ada & telah untuk melakukan rapat koordinasi dengan ketiga desa tersebut.

Pada rapat yang dilakukan tersebut membahas mengenai kesiapan masing-masing Desa utk mengungsikan warganya. Prioritas evakuasi pengungsi level Siaga adl kelompok rentan.

Selanjutnya, pada Pada hari ini Jum’at (6/11) sesuai hasill koordinasi yang telah dilakukan sebelumnya. Masyarakat ketoga desa mulai bergerak menuju tempat-tempat evakuasi di Desa-Desa Penyangga.

Baca Juga: Update Laporan Aktivitas Gunung Merapi dari Pengamatan Kegempaan

Baca Juga: Beredar Foto Gunung Merapi Keluarkan Lava Menyala, BPPTKG Pastikan Hoaks

Menurut informasi terakhir, sampai pada hari ini pukul 12.00 WIB Pengungsi kelompok rentan dari Desa Krinjing, Kec. Dukun sejumlah 124 orang pengungsi ke di desa Deyangan kec Mertoyudan Kab Magelang.
 
Sedangkan para pengungsi kelompok rentan dari Desa Paten, Kec. Dukun menuju pengungsian Desa Banyurojo, Kec. Mertoyudan sudah sebanyak 326 orang.
 
Pengusian pada level siaga ini diprioritaskan untuk Lansia, Ibu Hamil, anak-anak maupun disabilitas.
 
Para pengungsi yang tiba lokasi pengungsian langsung dilakukan pengecekan kesehatan (rapid test) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang sebagai salah satu langkah antisipasi persebaran COVID-19.
 
 
 
Sampai saat ini dari pengamatan kegempaan per tanggal 6 November 2020 pukul 12.00 sudah terjadi 10 kali gempa Guguran dengan amplitudo 6-30 mm dan lama gempa 19.5-86.12 detik.

Tidak hanya itu saja, sudah terjadi 8 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-10 mm, dan lama gempa 12.41-23.7 detik.

Sebanyak 73 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-35 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 6.41-10.61 detik.
 
 
Baca Juga: 10 Tahun Pasca Letusan Dahsyat Merapi, BPPTKG: Waktu Erupsi Berikutnya Semakin Dekat

Terdapat pula 10 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 39-75 mm, dan lama gempa 10.41-36.1 detik.

Dan ditambah 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P 25.84 detik dan lama gempa 52.76 detik.
 
Sebelumnya, BPPTKG merilis beberapa daerah berbahaya terkait meningkatnya aktivitas Gunung Merapi yaitu di Provinsi DIY sebanyak tiga desa di daerah Sleman, serta Jawa Tengan sebanyak enam desa yang tersebar di Magelang, Boyolali, dan Klaten.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Magma ESDM Indonesia BPBD BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x