Network
LINGKAR MADIUN- RUU Tentang Larangan Minuman Beralkohol saat ini sedang hangat diperbincangkan, ada yang pro ada juga yang kontra. RUU tersebut diketahui diusulkan oleh 21 anggota DPR RI dari yang berasal dari tiga fraksi berbeda yakni PPP, PKS, serta Gerindra.
RUU Minol mendapatkan dukungan dari beberapa pihak misalnya Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas yang mendukung dengan alasan tidak baik menurut agama maupun menurut ilmu terutama ilmu kesehatan.
"Minuman keras itu tidak baik, baik menurut agama maupun menurut ilmu terutama ilmu kesehatan. Maka pemerintah dan DPR ya jangan membuat peraturan yang akan membuat rakyatnya akan jatuh sakit dan atau akan terkena penyakit serta melanggar ajaran agamanya, apalagi kalau kita ingat bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa lihat uud 1945 pasal 29 ayat 1," jelas Anwar dalam keterangannya, Jumat (13/11/2020) dikutip lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari RRI.
Baca Juga: Sumber dari Wikipedia dan Wordpress, RUU Larangan Minuman Beralkohol Tuai Komentar Netizen
Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai (BST) Lebih Sedikit Tapi Diperpanjang Hingga 2021, Begini Kata Menteri Sosial
Selain itu muncul pula kontra mengenai pembahasan RUU tersebut misalnya dari Ketua Umum (Ketum) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonnesia (PGI) Gomar Gultom yang mengatakan bahwa RUU Minol bersifat infantil atau kekanak-kanakan.
"Saya melihat pendekatan dalam RUU LMB (RUU Minol) ini sangat infantil, apa-apa dan sedikit-sedikit dilarang. Kapan kita mau dewasa dan bertanggung-jawab?" kata Gultom, Jumat (13/11/2020).
Tidak hanya itu saja, berbagai tanggapan warga pun juga bermunculan apalagi dengan adanya sumber yang digunakan untuk Naskah Akademiknya dinilai kurang kuat yaitu dari Wikipedia, Wordpress, portal berita, dan lain sebagainya.
Bagi Anda yang penasaran mengenai isi dari Rancangan Undang-undang Tentang Larangan Minuman Beralkohol tersebut, Anda bisa mengunduhnya di link download RUU Minol.
