Baca Juga: 3 Tips Move On, Mengatasi Putus Cinta Dalam Satu Jam, Simak Berikut Ini
“Sy baca ulang buku “Demokrasi Kita” karya Mohammad Hatta yg terbit 1 Mei 1960, 60 thn lalu. Kok masih relevan n keadaannya hampir sama dg skrg. Hatta kritik tajam pemerintahan Demokrasi Terpimpin yg otoritarian di bwh Presiden Soekarno. Buku kecil ini kemudian dilarang,” tulis Fadli Zon.
Sy baca ulang buku “Demokrasi Kita” karya Mohammad Hatta yg terbit 1 Mei 1960, 60 thn lalu. Kok masih relevan n keadaannya hampir sama dg skrg. Hatta kritik tajam pemerintahan Demokrasi Terpimpin yg otoritarian di bwh Presiden Soekarno. Buku kecil ini kemudian dilarang. pic.twitter.com/Gek0fbyq7C— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 22, 2020
Menanggapi postingan Fadli Zon, sebuah akun Twitter bernama @zarazettirazr menuliskan komentar, bahwa tindakan Presiden Soekarno bertentangan dengan konstitusi.
“Kemudian Presiden Soekarno membubarkan konstituante yg dipilih oleh rakyat, sebelum pekerjaanya membuat UUD baru selesai.Dgn suatu dekrit dinyatakannya berlakunya kembali UUD tahun 1945. Sungguhpun tindakan Presiden itu bertentangan dgn Konstitusi dan merupakan suatu coup d’état,” tulis akun tersebut mengomentari cuitan Fadli Zon.
Fadli Zon sempat menyanggah komentar dari @zarazettirazr, berikut ini sanggahan Fadli Zon itu:
Baca Juga: Rahasia Untuk Memiliki Bayi yang Cerdas Adalah dengan Mual, Cek Faktanya Berikut Ini
Baca Juga: MOTOGP Portugal 2020 Live Hari Ini Minggu, 22 November 2020 di TRANS7, Simak Kualifikasinya
”Bukan kemudian Uni tapi sebelumnya. Kemudian Partai Masyumi n PSI dibubarkan sepihak. Buku kecil ini diterbitkan oleh Pandji Masjarakat pimpinan Buya Hamka. Majalah Pandji kemudian dibreide,” tulis Fadli Zon menanggapi komentar itu.
Tak ayal, kedua tokoh politik itu jadi sorotan warganet, mereka merespons unggahan dua tokoh politik itu dengan beragam tanggapan. Bahkan, ada yang mengaitkannya dengan tindakan represif Pemerintahan Jokowi.***