LingkarMadiun.com - Superstar asal Portugal ini disebut-sebut memiliki sikap buruk terhadap pelatih Erik ten Hag sekaligus membuat performanya di MU anjlok.
Menurut The Times, ada konflik antara Ronaldo dan pelatih Erik Ten Hag.
Cristiano Ronaldo menganggap bahwa pemimpin militer Belanda itu "keras kepala", menolak untuk berubah dan tidak perlu setia pada filosofi yang digunakan pelatih Ten Hag.
Mantan penyerang Juventus itu terus mengeluhkan kualitas sesi latihan MU sejak awal musim.
Selain itu, striker 37 tahun itu juga marah ketika Ten Hag membiarkannya duduk di bangku cadangan sepanjang pertandingan dalam kekalahan 3-6 dari Man City pada 2 Oktober.
"Saya menghormati karir hebat Ronaldo. Di sisi lain, ini adalah kesempatan bagi Anthony Martial. Dia perlu bermain setelah cedera," kata pelatih Ten Hag singkat tentang keputusannya untuk tidak menurunkan pemain Portugal itu ke lapangan.
Baca Juga: Ditemukan 4 Cara Terbaik Memotong Risiko Kanker Usus Besar, Menurut Dokter
Dalam kemenangan MU 3-2 atas Omonia di babak penyisihan grup Liga Europa pada malam 6 Oktober, Ronaldo kembali ke starting line-up tetapi kecewa.
Ronaldo memiliki total 8 tembakan (tertinggi di lapangan), tetapi hanya satu yang tepat sasaran.
Satu-satunya tanda eks penyerang Juventus itu adalah assist Marcus Rashford untuk mengubah skor menjadi 3-1 pada menit ke-84.
Baca Juga: Inilah Asal Muasal Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Berasal dari Nama Kerajaan Purbakala?
Setelah peluit akhir dibunyikan, Ronaldo menghela nafas. Dia melepas ban lengannya dan melemparkannya ke tanah dengan frustrasi.
Ronaldo memiliki 699 gol di level klub. Di hadapan tim berperingkat lemah, Omonia, Cristiano Ronaldo seharusnya bisa tampil lebih baik untuk memuaskan dahaga golnya.
Namun, foto Ronaldo yang gagal melakukan tembakan pada jarak hanya 6 meter juga banyak disebut-sebut.
Menurut Telegraph, pelatih Ten Hag dikatakan tidak akan mencegah Ronaldo pergi pada jendela transfer Januari 2023 jika tawaran yang sesuai diterima. Ronaldo pernah ingin bergabung dengan klub yang bisa bermain di Liga Champions musim panas lalu tetapi gagal.***