Kenapa Para Atlet Olimpiade Selalu Berpose Sambil Menggigit Medali, Ternyata Ini Alasannya

- 8 Agustus 2021, 11:03 WIB
Penembak asal Iran, Javad Foroughi menggigit medali emasnya usai berhasil menang di final pistol udara 10m putra pada Selasa, 24 Juli 2021. Berikut profil dan profesinya.
Penembak asal Iran, Javad Foroughi menggigit medali emasnya usai berhasil menang di final pistol udara 10m putra pada Selasa, 24 Juli 2021. Berikut profil dan profesinya. //REUTERS/ANN WANG//

Dahulu, untuk menguji keaslian emas, orang selalu menggigit sedikit batu mulia tersebut. Karena emas tidak sekeras batu mulia lain, maka emas akan mudah meninggalkan bekas gigitan.

Baca Juga: Sambut Musim Baru, Duo Chelsea Kompak Ubah Gaya Rambut

Maka tradisi itulah yang ditiru para atlet untuk menguji apakah medali mereka benar-benar terbuat dari emas murni atau tidak.

Sayangnya, emas murni dianugerahkan hanya sampai Olimpiade Stockholm tahun 1912.

Karena adanya konflik dan perang dunia, emas menjadi batu mulia yang sangat langka, sehingga para atlet juara 1 olimpiade mendapat medali emas yang yang terbuat dari campuran perak dan sedikit tembaga yang dibalut dengan emas sebanyak 6 gram.

Baca Juga: Meksiko Tuntaskan Revans, Hajar Jepang di Perebutan Medali Perunggu Sepakbola Putra Olimpiade Tokyo 2020

Walaupun begitu, para atlet masih meneruskan tradisi para pendahulunya dengan menggigit medali emas, perak, atau perunggu sebagai pose ikonik.

Untuk membuat medali pada Olimpiade Tokyo 2020 sendiri, 400 desainer profesional dikerahkan.

Medali yang dibuat untuk event yang sempat ditunda karena pandemic COVID-19 ini melambangkan keragaman dan penghormatan untuk kerja keras.

Baca Juga: Lionel Messi Putuskan Hengkang, Barcelona: Terima Kasih Atas Kontribusinya untuk Kemajuan Klub

Halaman:

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: parade.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah