Network
LINGKAR MADIUN- Mohamed Salah bertekad untuk mengalami perasaan "istimewa" mengangkat Piala Afrika untuk Mesir saat ia bersiap untuk menghadapi Senegal asuhan Sadio Mane di final Minggu, 6 Februari 2022 di Yaounde.
“Sangat istimewa untuk memenangkan trofi bersama negara Anda,” kata bintang Liverpool Salah pada konferensi pers pada hari Sabtu jelang final di Stadion Olembe.
“Saya memenangkan Liga Champions yang merupakan perasaan yang hebat, dan saya memenangkan Liga Premier setelah 30 tahun bersama klub saya. Saya menang di Swiss, saya menang di mana-mana, dan juga saya ingin memiliki perasaan memenangkan trofi pertama saya dengan negara saya.
"Betapa spesialnya. Saya sangat bersemangat dan semua orang sudah siap, jadi semoga kami bisa memenangkannya besok."
Final menampilkan rekor juara Afrika tujuh kali melawan tim Senegal yang merupakan tim peringkat teratas benua itu tetapi yang tidak pernah mengangkat trofi, meskipun dua kali mencapai final.
Namun, pertarungan Salah dengan rekan setimnya di Liverpool, Mane, telah memusatkan banyak perhatian ketika keduanya saling berhadapan di tingkat internasional untuk pertama kalinya sejak mereka bergabung di Anfield.
Baca Juga: Chelsea vs Plymouth: Sempat Tertinggal, The Blues Bangkit Dari Tekanan Melalui Gol Fullbacknya 2-1
“Sangat menyenangkan bermain melawan Senegal sebagai tim dan juga melawan Sadio. Kami akan menjadi rival dan setelah pertandingan kami akan menjadi rekan satu tim lagi,” katanya.
Keduanya telah bertemu sebentar di Kamerun, bertemu di Stadion Ahmadou Ahidjo di Yaounde di antara kemenangan perempat final Mesir melawan Maroko dan kemenangan Senegal melawan Guinea Khatulistiwa, keduanya bermain di tempat yang sama.
Mane menjadi bintang dalam kemenangan itu untuk Senegal meski mengalami benturan keras saat melawan Cape Verde di babak sebelumnya.
"Kami mengobrol kecil setelah pertandingan Maroko, kami melihat satu sama lain dan saya memeriksa bagaimana kepalanya. Saya berkata semoga kami akan bertemu di final dan memiliki permainan yang bagus," kata Salah.
Sementara itu Salah menepis anggapan bahwa kelelahan bisa menjadi faktor bagi tim Mesir, yang membutuhkan penalti untuk mengalahkan Pantai Gading di babak 16 besar dan Kamerun di semifinal, serta perpanjangan waktu untuk mengatasi Maroko di antaranya.
"Ini final. Tidak ada yang akan berpikir lelah," tegasnya.
"Jika kita berpikir tentang lelah, kita akan mengingat orang-orang di Mesir dan berpikir untuk membuat mereka bahagia.
Baca Juga: Chelsea vs Plymouth: Sempat Tertinggal, The Blues Bangkit Dari Tekanan Melalui Gol Fullbacknya 2-1
“Kami berlatih dengan baik, kami pulih dengan baik, kami makan dengan baik, kami tidur nyenyak. Semua orang senang dan bugar dan bersemangat.
"Jika kami harus melakukannya selama 120 (menit), kami akan melakukannya, dan jika kami harus melakukannya selama 360 menit, kami akan melakukannya. Apa pun yang diperlukan, kami akan melakukannya untuk mewujudkannya."
Namun, bintang Liverpool Mohamed Salah dan Sadio Mane akan menghadapi ujian akhir persahabatan dan persahabatan klub mereka ketika mereka berhadapan untuk menjadi raja Afrika.
Banyak yang telah dikatakan tentang persaingan persahabatan duo The Reds dan, meskipun keduanya telah menyangkalnya, klub mereka akan berharap final Piala Afrika hari Minggu tidak berjalan dengan cara yang sama seperti bentrokan terkenal lainnya antara dua rekan satu tim di turnamen besar.***
