Network
LingkarMadiun.com - Pada tahun 2019 menandai transformasi kuat Darwin Nunez. Ia hanya berperan sebagai penyerang cadangan di Penarol pada periode sebelumnya, namun menjadi penyerang utama dalam komponen Uruguay yang hadir di Piala Dunia.
Mencetak 2 gol berkelas ke gawang Norwegia dan Selandia Baru sudah cukup bagi Nunez untuk berkesempatan bermain ke Eropa. Ia bergabung dengan Almeria, tim yang bermain di divisi dua Spanyol, seharga 4,5 juta euro.
Perjalanan ke benua lama membantu Nunez membelikan keluarganya rumah yang lebih luas di Uruguay, tetapi striker muda itu menginginkan lebih.
Baca Juga: 6 Nama Artis Ini Ganti Nama Usai Menikah, Istri Ruben Onsu Salah Satunya
Dia mencetak 16 gol di arena domestik, tetapi itu tidak cukup untuk membantu Almeria dipromosikan.
Benfica datang dan memberi Nunez kesempatan, dan kemudian penampilannya mengguncang media Eropa.
Tak hanya tampil impresif di Portugal, Nunez juga bergaung di kancah Liga Champions.
Setelah satu musim dengan sedikit banyak rintangan dan gangguan akibat COVID-19, striker Uruguay itu bermain eksplosif dengan 34 gol dalam 41 pertandingan di semua lini.
Baca Juga: Klarifikasi JNE Tentang Beras Bansos yang Ditimbun di Depok, Status Masih dalam Penyelidikan Polisi
Hanya 3 tahun setelah tiba di Eropa, Darwin Nunez telah mencapai level tim teratas di benua lama.
Liverpool merogoh kocek hingga 100 juta euro, dan gelar juara langsung diraih Nunez di laga resmi pertama.
Dari seorang anak laki-laki yang tidak tahan dengan kerinduan, Nunez adalah nama yang paling banyak dibicarakan di Eropa saat ini. Ini bukan hanya kisah tentang seorang individu yang bangkit dari titik awal yang sulit, tetapi juga menjadi panutan bagi semua pemain muda dengan energi dan semangat untuk bangkit.
Jangan membahas keberhasilan atau kegagalan yang akan ditunjukkan striker bernomor punggung 27 itu musim depan dengan seragam Liverpool.
Nunez saat ini telah menang atas takdir untuk naik ke level tertinggi sepakbola Eropa pada usia 23 tahun. Itulah tipe orang yang selalu diinginkan Jurgen Klopp penuh semangat juang dan tidak takut untuk bangkit dari kesulitan.***
