LingkarMadiun.com - Hasil imbang 3-3 melawan Newcastle United pada 21 Agustus segera mengungkap masalah Man City.
Man City membiarkan Newcastle United menahan imbang dalam laga yang menghadapi banyak kesulitan.
Newcastle menekan Man City ke lapangan tuan rumah ketika ada 15 sentuhan bola di kotak penalti lawan.
Jarang sekali Man City tak bisa mengontrol permainan, tak bisa mencegah lawan masuk ke kotak penalti sekaligus menciptakan peluang-peluang. Semua muncul dalam pertandingan yang sama.
Man City memiliki banyak babak pertama yang buruk di bawah Guardiola, tetapi mereka tidak pernah membiarkan lawan melakukan banyak tembakan, dengan nyaman menciptakan banyak peluang mencetak gol dan memiliki banyak sentuhan di area penalti, seperti sebelumnya di Newcastle.
Serangan balik dianggap sebagai kelemahan dalam permainan kontrol tim kuat seperti Man City.
Namun, tidak demikian halnya dengan Newcastle.
Tim tuan rumah tidak mencuri bola dan kemudian melakukan serangan balik ke gawang Man City.
Sebaliknya, guru dan pelatih Eddie Howe menciptakan peluang sendiri melalui rotasi bola di posisi kiper Nick Pope, dan sebagian besar berasal dari kemampuan menekan dan menguasai kembali bola di lini serang atau lini tengah.
Baca Juga: Profil Yuri SNSD, Biodata dan Fakta Menarik Pemeran Don Se Ra di Good Job Drama Korea yang Viral
ESPN menyamakan Joe Willock, Joelinton dan Bruno Guimaraes dengan membuat lini tengah Man City seperti "berlari di atas semen basah".
Tak hanya mengalahkan gelandang Man City dalam pertikaian, trio ini kerap meninggalkan lawan saat menguasai bola. Sederhananya, Man City tidak bisa mengikuti fase Newcastle.***