Network
LingkarMadiun.com - Laga antara Brasil dan Kroasia menjadi konfrontasi menarik antara Casemiro dan Modric. Sulit untuk mengatakan siapa yang menang ketika mereka saling memahami dengan baik. Namun dalam pertandingan satu lawan satu, Casemiro dan Modric jelas berusaha saling menyingkirkan.
Di sini, Casemiro memiliki kelemahan yang jelas. Modric bisa berkeliaran, bintang MU tidak bisa. Dalam skuat yang penuh dengan pemain yang gemar menari, Casemiro harus tetap terjaga, selalu dalam kondisi siap melakukan serangan balik.
Modric berbeda, dia bergerak ke kanan atau ke kiri, maju atau mundur. Yang terpenting, dia tahu bahwa Marcelo Brozovic dan Mateo Kovacic akan mengisi kekosongannya. Casemiro duduk diam, sadar tidak ada yang bisa melindunginya.
Modric memiliki Brozovic dan Kovacic di belakangnya untuk bergerak bebas melintasi lapangan.
Baca Juga: Dinilai Tak Hargai Pengantin! Gaun Anya Geraldine di Pernikahan Chelsea Islan Jadi Sorotan
Modric juga tahu bahwa dengan lima penyerang, hampir semua yang dilakukan Brasil harus melalui kaki Casemiro. Hentikan sahabat dan Modric pada dasarnya akan menghentikan Brasil.
Jadi dia naik, hampir mencuri umpan Alisson, memaksa Brasil untuk mengoper panjang dan memutar bola melebar ke sayap.
Dalam 90 menit pertama pertandingan, Casemiro hanya menyelesaikan 49 operan. Dalam pertandingan melawan Korea, pemain ini melakukan 73 operan sukses.
Itulah perbedaan yang dibawa Modric pada laga melawan Brasil. Meskipun menjadi rekan setim lama di sisi lain garis yang memahami dirinya sepenuhnya, Modric masih tahu bagaimana membuat perbedaan dan membantu Kroasia memiliki permainan yang bagus.
