Dibalik Pesona Gunung Lawu, Mitos Jalak Baik Hingga Jalak Buruk Bagi Pendaki, Simak Ulasannya

- 6 Desember 2020, 17:36 WIB
Pemandangan Gunung Lawu
Pemandangan Gunung Lawu /Instagram/@Lawumountain

Sebagai abdi dalem yang setia dua orang itu pun tak tega membiarkan tuannya begitu saja dan ikut pergi bersama ke puncak Lawu. Lokasi pertapaan Brawijaya V atau Bhre Kertabhumi kini dikenal dengan puncak “Hargo Dalem.” Sedangkan Ki Sabdo Palon sang abdi setia akhirnya meninggalkan tuannya mengambil lokasi pertapaan di “Hargo Dumiling.”  

Sang Raja kemudian mengangkat Dipa Menggala menjadi penguasa Gunung Lawu karena kesetiannya. Ia diberi kekuasaan untuk membawahi semua makluk gaib yang ada di barat sampai gunung Merbabu, dari timur sampai ke Gunung Wilis, dari selatan sampai ke Pantai Selatan dan dari Utara sampai ke Pantai Utara. Abdi ini diberi gelar “Sunan Gunung Lawu.” Sementara abdinya yang lain yang benama Wangsa Manggala diangkat sebagai patihnya dan diberi gelar “Kiai Jalak.”

Cerita mitos tentang Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalak hingga kini masih popular di kalangan pengunjung dan pendaki Gunung Lawu. Beberapa pendaki Lawu kabarnya pernah bertemu dengan “Kyai Jalak” dengan rupa burung jalak saat mereka mendaki ke puncak “Hargo Dalem”. Para pendaki meyakini jika menjumpai burung ini, maka sebenarnya ia berniat baik ingin memberi petunjuk jalan agar tak tersesat. Sebaliknya jika para pendaki memiliki perangai yang buruk maka Kiai Jalak yang tak menyukainya akan membuatnya bernasib buruk.***

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah