Wabah Covid-19 Menjadikan Banyak Usaha yang Gulung Tikar Terutama Sektor Pariwisata

- 5 Mei 2021, 09:51 WIB
Ilustrasi pariwisata.
Ilustrasi pariwisata. /Pixabay/Pexels/

LINGKAR MADIUN - Wabah Covid-19 jadi penghalang bagi tumbuh, kembang, dan kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pandemi yang belum juga berhenti menyergap warga dunia, termasuk di tanah air.

Baca Juga: Ikatan Cinta 5 Mei 2021: Elsa Semakin Terperosok ke Jurang Dosa, Mama Sarah Tak Kuasa Membendung Rasa Kecewa? 

Selama setahun, banyak usaha yang gulung tikar terutama sektor pariwisata.

Karena tak mampu menahan beban biaya di tengah sepinya wisatawan. Bahkan berdasarkan data terakhir Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita).

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 5 Mei 2021: Pingsan dan Terperangkap dalam Rumah yang Terbakar, Riki dapat diselamatkan? 

Menunjukkan, sebanyak 90 persen dari total 7.000 perusahaan biro perjalanan wisata tutup sementara.

Sejak April 2020, akibat terdampak pandemi Covid-19. Jumlah itu belum ditambah dengan banyaknya hotel dan penginapan yang tutup.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Rabu 5 Mei 2021: Jaga Kesehatan, Berhati-hatilah Terhadap Alergi dan Infeksi Virus  

Tak hanya itu, bisnis lain seperti restoran, kafe, dan tempat hiburan pun terdampak.

Padahal sebelumnya, peran bidang usaha itu terhadap perekonomian nasional cukup diandalkan.

Baca Juga: Bolehkah Langsung Meneguk Air Es Usai Berolahraga? Begini Penjelasannya Menurut Ahli Medis 

Kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2019 mencapai 4,7 persen, dan diperkirakan turun menjadi 4,1 persen pada tahun lalu.

Penurunan itu terjadi akibat berkurangnya aktivitas perjalanan dari dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Bolehkah Langsung Meneguk Air Es Usai Berolahraga? Begini Penjelasannya Menurut Ahli Medis  

Dari sisi jumlah wisatawan mancanegara, pada 2019 jumlah turis asing yang masuk ke tanah air mencapai 16 juta orang dan turun menjadi 4,08 juta orang pada tahun lalu.

Akibatnya, devisa sektor pariwisata pun anjlok signifikan. Pada 2019, devisa yang dicatatkan hanya mencapai USD16,9 miliar, dan turun drastis pada 2020 menjadi USD3,54 miliar.

Baca Juga: Bolehkah Langsung Meneguk Air Es Usai Berolahraga? Begini Penjelasannya Menurut Ahli Medis  

Begitu juga dengan jumlah tenaga kerja yang secara bersamaan menyusut dari 14,96 juta orang pada 2019 menjadi 13,97 juta orang pada 2020.***

 

 

 

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah