Gunung ini dianggap keramat oleh warga setempat sehingga dijaga oleh beberapa tokoh adat yaitu Eyang Antaboga, Eyang Abiyasa, Eyang Sekutram, Eyang Sakri, Eyang Semar, Eyang Sri Makutharama dan masih bnyak lagi.
Peristiwa janggal yang sering terjadi yaitu adanya Pasar Setan dan Suara Gamelan. Ada juga mitos tentang jumlah pendaki yang tidak boleh ganjil.
Karena jika berjumlah ganjil, maka mahluk gaib akan muncul dan menjadikan jumlahnya genap.***