Network
LingkarMadiun.com – Semua pasti sudah mengenal Taman Sari, Yogyakarta. Karena tempat ini merupakan salah satu destinasi favorit untuk dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
Wisata endemic dengan foto selfie yang kaya akan bangunan yang menarik, ternyata Taman Sari menyimpan begitu banyak sejarah yang ada didalamnya.
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @budaya memberikan edukasi untuk menggali sejarah berdirinya Taman Sari Yogyakarta.
Baca Juga: Arsenal Pinjamkan Kiper 'Masa Depan' Arthur Okonkwo di Crewe Alexandra FC
Komplek Taman Sari dibangun pada masa pemerintah Sultan Hamengku Buwono I oleh seorang arsitek berasal dari Portugis diatas tanah 10 hektar pada tahun 1758 Masehi.
Taman yang didalamnya berdiri beragam bangunan yang masih terlihat keasliannya walau sempat ditempa dua kali gempa yang melanda Yogyakarta tahun 1867 dan 2006.
Terdahulu Taman Sari dijuluki The Fragrant Garden atau dikenal sebagai pohon dan Bungan yang harum semerbak ditanam di kebun-kebun sekitar bangunan.
Taman Sari juga menyimpan filosofi religi yang melekat dengan kehidupan yakni proses pencarian kesenangan duniawi yang disimbolkan dengan kolam dan taman yang indah.
Baca Juga: Jendela Transfer: Manfaatkan Cuci Gudang PSG, Everton Dekati Idrissa Gueye
Disisi lain terdapat juga bangunan yang disebut Sumur Gemuling yang berbentuk melingkar dan difungsikan sebagai masjid pelengkap dengan adanya Mihrab.
Bisa diartikan bahwa Sumur Gemuling merupakan symbol ujian bagi seseorang ketika berada di dunia. Bagian sacral lain juga terdapat bangunan Sultan untuk semedi.
Taman Sari berdiri diatas sebuah mata air yang dikenal dengan nama Umbul Pachetokan. Hal ini bisa terlihat dari bangunan-bangunan yang dikelilingi oleh jernihnya mata air.
Taman Sari juga dikatakan sebagai istana air karena menurut kepercayaan masyarakat bangunan ini difungsikan sebagai tempat peristirahatan keluarga Sultan dan pemamdian putri raja.***
