Dibaliknya Uniknya Penampilan Ondel-ondel, Ternyata Menyimpan Cerita Mistis, Apa Saja? Simak Selengkapnya

16 Juli 2022, 19:25 WIB
Inilah cerita mistis dibalik keunikan penampilan Ondel-ondel. /Instagram @ondelondeljakarta/

LingkarMadiun.com – Semua pasti sudah mengerti dan tidak asing mengenai kesenian Ondel-ondel. Sebuah kesenian yang ada di Ibukota Jakarta ini selalu tampil dihajatan terpenting.

Seperti hajatan pernikahan, hajatan sunatan bahkan hajatan Ibukota Ulang Tahun pun, Ondel-ondel selalu ada dan tetap mengisi. Ditambah lagi dengan bunyi petasan dan Tanjidor sebagai pelengkap.

Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @budaya mengajak Anda semua untuk lebih mengenal Ondel-ondel yang dikenal sebagai maskot Jakarta tersebut.

Baca Juga: Jendela Transfer: MU Umumkan Kontrak Baru dengan Pemain Ini Hingga Juni 2025

Pada awalnya, pementasan Ondel-ondel digunakan sebagai penangkal roh jahat atau penolak bala. Menurut kepercayaan masyarakat Betawi, wabah maupun penyakit apapun bisa hilang setelah Ondel-ondel dipentaskan mengelilingi kampung.

Lalu untuk bagian pembuatan tidak sembarangan yang butuh jadi dan dipentaskan. Melainkan memiliki tata cara sacral dengan berbagai urutan, baik waktu membuat topeng maupun waktu menganyam badanya dengan menggunakan bahan dari bambu.

Sebelum memulai pembuatan, biasanya pengrajin memasang sesajen antara lain berisi bubur merah putih, rujak-rujakan tujuh rupa, bunga tujuh macam, dan bakaran kemenyan.

Baca Juga: Resmi, Robert Lewandowski Tinggalkan Bayern Munchen dan Sepakat dengan Barcelona

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pembuatan Ondel-ondel berjalan lancer dan roh yang bersemanyan di boneka adalah roh baik.

Setelah ondel-ondel jadi tidak langsung digunakan sebagaimana mestinya terlebih dahulu.

Melainkan haris dipasangi sesaji dan dibakari menyan dan dibacakan mantera yang ditunjukan kepada roh halus penunggu ondel-ondel tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Abundance Mentality? Sangat Diperlukan Agar Dapat Menikmati Hidup dan Selalu Bersyukur

Bahkan sebelum menuju pentas, tempat ondel-ondel  dan para pemainnya melakukan ritual pembakaran kemenyan yang dipimpin oleh kepala rombongan atau salah seseorang yang dituakan.

Selain kemenyan, ritual pemberian minum air kelapa muda, rokok, kopi pahit serta telur ayam kampong dilakukan. Cara ini demi menghormati para leluhur dan memberi makan ondel-ondel.

Ritual pembuatan ondel-ondel sudah dilakukan sejak tahun 1980-an. Namun dengan kemajuan jaman, ritual tersebut sudah mulai ditinggalkan dan bergeser fungsi.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Tags

Terkini

Terpopuler