LingkarMadiun.com – Tidak hanya pulau, suku, ras, flora dan fauna, Indonesia juga kaya akan adanya beragam agama.
Agama yang dibahas ini merupakan agama asli Indonesia yang saat ini masih melekat di Indonesia.
Keragaman Indonesia inilah yang memiliki nilai kekayaan dan keyakinan yang dilestarikan secara turun temurun.
Agama asli leluhur Indonesia sudah ada sejak dahulu kala, bahkan sebelum ada penyebaran agama besar seperti Islam, dan Kristen.
Agama tersebut telah menyatu dengan penduduk hingga susah dilepaskan.
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @gnfi, memberikan lima agama yang dimaksud.
1. Kaharingan
Agama ini dianut oleh Suku Dayak Kalimantan, artinya tumbuh atau hidup Danum Kaharingan atau air kehidupan.
Ranying Hatalla Langit dipercaya sebagai tuhan penguasa alam semesta. Tempat ibadahnya bernama Balai Basaran atau Balai Kaharingan.
Kitab Panaturan, Talarah Basarah atau kumpulan doa dan tawar upacara menabu beras. Pada tahun 1980 dimasukkan dalam bagian ajaran Hindu karena kesamaan antara dua agama.
Baca Juga: Jendel Transfer: Chelsea Masukan Daftar Penyerang Barcelona Ini Dalam Buku Incaran Pemain
2. Ugamo Malim
Agama ini berpusat di Huta Tinggi Laguboti, Kabupaten Toba Samosir. Penganutnya adalah Parmalim yang didirikan oleh Raja Sisingamangaraja dan diturunkan dari generasi oleh leluhur Bangso Batak 30-35 generasi.
Tuhan dalam kepercayaan Malim adalah Debata Mulajadi na Bolon atau Tuhan yang Maha Esa. Hari besar adalah si Pahasada bulan pertama dari si Pahalima bulan kelima.
3. Sunda Wiwitan
Tersebar di berbagai wilayah Jawa Barat dan Banten, kekuasaan tertinggi pada Sang Hyang Kersa atau Yang Mahakuasa atau Nu ngersakeun atau Yang Maha Menghendaki.
Mempunyai tempat suci yakni Punden berundak atau pamujangan atau kebuyutan. Kitab pedomannya adalah Sanghyang Siksa Kandang Karesian. Mempunyai tradisi nyanyian kidung, pantun, dan tari berupa upacara panen padi dan pergantian tahun Sunda atau Seren Taun.
4. Marapu
Agama yang dianut oleh masyarakat Pulau Sumba, percaya kehidupan dunia hanya sementara dan diakhir zaman mereka hidup kekal di surga marapu atau Prai Marapu.
Marapu dapat diartikan sebagai keyakinan atas kemampuan arwah leluhur menghubungkan manusia dengan sang pencipta.
Upacara keagamaan didasarkan pada kalender adat yang disebut Tanda Wulangu. Mempunyai dua ritual besar yaitu Wulla Poddu dan Pasola.
Baca Juga: Bulan Kasus Subang, Jangan Percaya Sosok Ini Diduga Pelaku Pembunuh Tuti dan Amel
5. Kejawen
Berasal dari kata Jawa, berarti segala yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa. Biasanya tidak dianggap sebagai agama monoteistik oleh penganutnya.
Dianggap sebagai cara pandang dan nilai yang dibarengi sejumlah laku. Mempunyai ajaran utama yakni membangun tata karma atau aturan dalam kehidupan yang baik.
Inti ajarannya mengajarkan insan 'Sangkan Paraning Dumadhi' atau dari dan kembalinya hamba Tuhan.
Membentuk insan se-iya se-kata dengan Tuhan 'Manunggaling Kawula Gusthi' atau bersatunya hamba dan Tuhan.***