Ini Arti Pancasila Pertama yang Penuh Makna, Kamu Harus Tahu

- 17 September 2022, 15:25 WIB
Ilustrasi Pancasila, begini makna sila pertama.
Ilustrasi Pancasila, begini makna sila pertama. /cagarbudaya.kemendikbud.go.id/

LingkarMadiun.com – Kisah dibalik sila pertama adalah sebuah perjalanan Bung Karno.

Sebuah sila kaya makna, kaya toleransi, kaya budaya, kaya perjuangan ditunjukan pada sila ini.

Sebuah sejarah yang tidak luput dari perjalanan meraihnya untuk pengorbanan yang pahlawan untuk bangsa dan tanah air indonesia.

Baca Juga: AC Milan Lindungi 3 Pemainnya dari Incaran Klub Lain, Salah Satunya Chelsea

Dilansir LingkarMadiun.com dari instagram @gnfi, berdasarkan sejarah, konsep ketuhanan yang maha esa yang telah Bung Karno tetapkan karena terinspirasi pada pergaulannya kepada tokoh agama di seluruh tanah air ini.

Perjalanan ini dimulai pada saat Bung Karno diasingkan ke Ende,Flores, NTT. Dimana ia mempelajari banyak hal tentang masalah keyakinan dan agama.

Kemudian, kisah berada di Padang, Sumatera Barat. Ia sempat mengunjungi Syeikh Abbas dan membicarakan perihal dasar negara.

Baca Juga: Dipilih Graham Potter Jadi Kiper Utama Chelsea di Debutnya, Kepa Arrizabalaga Punya Kans Besar Jadi Starter?

Syeikh Abbas lalu menyarankan negara yang akan didirikan kelak harus berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sukarno juga menyampaikan dasar indonesia merdeka yang dikenal dengan nama Pancasila yang berazas lima yakni.

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau perikemanusian
  3. Mufakat atau demokrasi
  4. Kesejahteraab sosial
  5. Ketuhanan yang maha esa

Sebuah perkataan yang diungkapkan pada pidato sebagai susunan sistematis dan dikukuhkan sebagai hari Lahir Pancasila.

Baca Juga: Inilah Harapan Sergino Dest Setelah Bergabung dengan AC Milan: Saya Lakukan yang Terbaik

Kemudian pada 22 Juni 1945, panitia sembilan sepakat dengan lima rumusan dasar negara Indonesia yang dipopulerkan oleh Moh Yamin sebagai Piagam Jakarta.

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Kemanusia yang beradab
  3. Persatuan indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarah atau perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Kemudian untuk sila pertama direvisi karena indonesia memiliki beragam agama dan kepercayaan di luar islam.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x