Baca Juga: Kantor KPK Mulai Senin Ditutup, 23 Pegawai dan 1 Tahanan Positif Covid-19
Dirjen Dikti, Nizam, mengapresiasi kerja sama yang terjalin. Menurutnya, saat ini kehadiran teknologi menjadi kebutuhan pokok sehari-hari meskipun banyak yang mengalami kendala dalam pembiayaan.
"Biaya dalam pemanfaatan teknologi ini menjadi concern kami. Tidak dapat dimungkiri bahwa pada masa pandemi ini beban pulsa mendadak berlari seperti kereta cepat.
Baca Juga: Ini Komentar Jurgen Klopp Soal Rhian Brewster, Usai Liverpool Dibantai Arsenal di Community Shield
"Karenanya, kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi sangat dibutuhkan demi kelancaran proses pembelajaran jarak jauh," ujar Nizam.
Nizam juga mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan proses pembelajaran dosen dan mahasiswa.
Ia menginginkan seluruh insan perguruan tinggi bisa mendapatkan layanan semurah mungkin dengan jangkauan seluas mungkin.
Baca Juga: Ini Komentar Jurgen Klopp Soal Rhian Brewster, Usai Liverpool Dibantai Arsenal di Community Shield
Baca Juga: Kantor KPK Mulai Senin Ditutup, 23 Pegawai dan 1 Tahanan Positif Covid-19
"Kami sudah survei bahwa rata-rata kebutuhan penggunaan data untuk pembelajaran jarak jauh adalah 50GB per bulan. Sementara, daya beli masyarakat untuk kuota di bawah Rp100 ribu. Karena itu, perlu disediakan layanan internet seramah mungkin sesuai dengan kantong mahasiswa," ungkap Nizam dalam keterangan resminya, Sabtu 29 Agustus 2020.