Berstatus Zona Merah, Ternyata Ini Penyebab Lonjakan Kasus Covid Bangkalan Madura

16 Juni 2021, 12:32 WIB
ilustrasi Covid-19 /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Madiun- Selama sepekan terakhir, kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur kian melesat. Tercatat terdapat penambahan 75 kasus baru Covid-19 di Bangkalan pada Selasa, 15 Juni 2021.

Berdasarkan data yang diunggah oleh akun media sosial Pemprov Jatim  penambahan kasus baru ini terdiri dari 5 pasien dinyatakan pulih, 10 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sebanyak 60 pasien masih menjalani perawatan.

Saat ini Kabupaten Bangkalan menjadi daerah dengan kasus aktif terbanyak di Jawa Timur. Dengan kondisi tersebut, pemerintah mengkhawatirkan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Madura yang dapat berpotensi menyebar ke wilayah sekitarnya, termasuk kota Surabaya.

Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Rasa Nyeri, Menurut Penelitian Salah Satunya Kopi

Perlu diketahui, wilayah di Kabupaten Bangkalan yang kini berstatus zona merah diantaranya, Arosbaya, Geger, Klampis, dan Bangkalan. Sedangkan, wilayah dengan status zona orange diantaranya, Sepuluh, Tanjung Bumi, Galis, Blega, Modung, Kwanyar, Labang, Tanah Merah, Kamal, Socah, Burneh, Tragan, dan Konang, serta wilayah dengan status zona kuning yaitu Kokop.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan menekan laju penyebaran angka kasus Covid-19 di Madura, Bupati Bangkalan melakukan koordinasi dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk bersama-sama menekan laju kasus Covid-19.

Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sendiri telah memberlakukan penyekatan di cek point pintu Jembatan Suramadu sisi Surabaya sejak 6 Juni lalu. Penyekatan tersebut dilakukan pada jalur kendaraan dari arah Madura menuju Kota Surabaya di sepanjang jalur jembatan Suramadu.

Baca Juga: Update Covid-19 Jatim : Penambahan Kasus Positif Sehari Hampir Menembus 500, Bangkalan Zona Merah

 

“Penyekatan dilakukan karena ada peningkatan kasus positif Covid-19 di Madura,” ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa Surabaya dan Bangkalan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan.

“Surabaya, Bangkalan, Gresik, Sidoarjo kan satu kesatuan. Sehingga saat ini saling support untuk bagaimana di Bangkalan (kasus Covid-19) juga tidak naik, di Surabaya juga tidak naik,” ungkapnya.

Baca Juga: Minum Kopi Hitam Tanpa Gula di Pagi Hari Punya 5 Manfaat Bagi Tubuh, Menurunkan Risiko Diabetes Salah Satunya

 

Sejauh ini, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura, diantaranya mobilitas masyarakat selama lebaran kemarin. Meski peraturan larangan atau peniadaan mudik lebaran telah diberlakukan, namun mobilitas masayarakat tidak 100% bisa dicegah.

Selain itu juga disebabkan oleh adanya disiplin prokes yang sangat buruk, sebagaimana diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga, Dr Windhu Purnomo.

Menurutnya, masyarakat Madura banyak sekali yang tidak menggunakan masker di tempat-tempat umum, termasuk di transportasi umum dan pasar.

Baca Juga: Doa Pembuka Rejeki dari Segala Arah, Cukup Baca 1 Kali Sebelum Tidur, Dijamin Rejeki Akan Mengalir Deras

Tak hanya itu, Dr Windhu bahkan mengaku pernah menemukan adanya kasus atau testing yang sangat buruk di banyak daerah dan khususnya di Kabupaten Bangkalan dan beberapa Kabupaten di Madura.

Dr. Windhu menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kemauan dan kemampuan testing dan tracing yang rendah. Akibatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif yang dilaporkan seolah-olah rendah, padahal data yang ada hanyalah semu.***

 

 

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Instagram @Jatimpemprov

Tags

Terkini

Terpopuler