LINGKAR MADIUN- Memprihatinkan, korban luka tragedi pembacokan di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri memilih pulang dari rumah sakit akibat takut dengan biaya perawatan yang dinilai mahal.
Mendengar kabar para korban yang memilih pulang karena takut biaya perawatan, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana turun tangan mendatangi rumah korban dan membujuk untuk kembali ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan lebih baik.
“Dok, ini kejadian di Wates, korban yang luka berat atau ringan sudah pulang karena takut biaya. Kita cover ya,” ucap Bupati Kediri.
Baca Juga: Racun Keluar Semua, Tubuh Semakin Kuat dan Sehat, Tanpa Perawatan Mahal, Rebus 2 Bahan Ini
Menurut informasi yang beredar, terdapat tujuh korban luka yang semula menjalani perawatan di rumah sakit swasta, sebagian memutuskan untuk pulang.
Bahkan, Bupati Kediri juga langsung menelepon Direktur RSUD Simpang Lima Gumul, Tony Widyanto dan meminta agar para korban bisa dirawat di rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Kediri tersebut.
Bupati Kediri menyampaikan duka yang mendalam terhadap para korban pembacokan di Wates, serta memastikan seluruh korban dapat dirawat dengan baik dan tak perlu khawatir dengan biaya. Pasalnya biaya perawatan akan dicover oleh Pemerintah Kabupaten Kediri.
Melansir Lingkar Madiun dari Facebook @Info Kediri Raya, tragedi pembacokan di Wates terjadi pada Senin siang, 7 Maret 2022. Diduga korban meninggal ada 3 orang dan 7 orang lainnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan, pelaku pembacokan sempat terlibat cekcok dengan ibunya hingga insiden berdarah tersebut terjadi di siang harinya.
Pelaku diketahui mengamuk dengan posisi membawa senjata tajam. Kini pelaku berinisial R yang berusia 35 tahun tersebut telah diamankan polisi.***