LINGKAR MADIUN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda baru-baru ini mengeluarkan prakiraan resmi terkait prakiraan awal musim kemarau tahun 2021 untuk wilayah Jawa Timur (Jatim).
Rilis berupa peta prakiraan ini dikeluarkan melalui akun resminya di Twitter pada hari Minggu, 28 Maret 2021.
Baca Juga: Gempa Jepang Bermagnitudo 7,0, BMKG: Jangan Risau, Tak Berdampak di Indonesia
Baca Juga: Jatim Waspada! Kepala BMKG Ingatkan Potensi Gempa 8,7 SR dan Tsunami di Wilayah Pesisir Selatan
Berdasarkan peta prakiraan tersebut, sejumlah wilayah kota dan kabupaten tidak akan mengawali musim kemarau secara serentak.
Awal musim kemarau ini akan dimulai pada bulan Maret minggu ketiga hingga bulan Juli minggu pertama di tahun 2021. Berikut penjelasannya.
Maret minggu ke-3
Banyuwangi selatan
Baca Juga: Waspada! BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Gempa Besar di Pesisir Pantai
April minggu ke-2
Situbondo dan Bangkalan selatan
April minggu ke-3
Tuban, Lamongan, Gresik, Bojonegoro utara, Bangkalan, Sampang, Pamekasan utara, Sumenep, Probolinggo, Bondowoso, Blitar Selatan, Pacitan barat, Lumajang selatan, Jember selatan.
Mei minggu ke-1
Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Jombang, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Ponorogo, Trenggalek, Lumajang, dan Jember.
Baca Juga: Intensitas Hujan Tinggi, BMKG Sebut Fenomena La Nina Meluruh pada Maret 2021
Mei minggu ke-2
Magetan, Ponorogo, Tulungagung, Malang, Probolinggo, Mojokerto, dan Pasuruan.
Juli minggu ke-1
Banyuwangi utara, Lumajang selatan, dan Pulau Bawean.
Selain itu, BMKG Juanda juga merilis puncak musim kemarau 2021, yang diperkirakan akan dimulai pada bulan Juli untuk wilayah Jatim bagian barat.
Sementara itu, sebagian besar wilayah Jatim akan mengalami puncak musim panas pada bulan Agustus, dan sebagian kecilnya pada bulan September. ***