Deteksi Dini Gempa di Jatim, Peneliti Yogyakarta Siap Pasang 10 Stasiun EWS di Pesisir Pulau Jawa

- 27 Juni 2021, 16:14 WIB
ilustrasi robohnya bangunan akibat gempa
ilustrasi robohnya bangunan akibat gempa /Pixabay

Lingkar Madiun- Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan adanya sejumlah gempa besar yang bakal terjadi di zona megathrust Selatan Jawa.

Pakar Geologi Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) Amien Widodo mengungkapkan bahwa wilayah pesisir Selatan Jawa Timur (Jatim) mulai dari Pacitan hingga Banyuwangi memang merupakan wilayah di zona megathrust.

Baca Juga: Aksi Hipnotis Uya Kuya Bikin Crazy Rich Surabaya Ini Bongkar Rahasia Konten Populernya

“Sekitar wilayah tersebut tercatat ada beberapa kali gempa besar. Mulai dari magnitudo 7,0 hingga lebih dari 8,0,” ungkapnya.

Dari gempa tersebut, sempat terjadi tiga kali gempa yang lebih dahsyat dengan magnitudo 8,0 atau lebih besar. BMKG pun belum lama ini menyampaikan hasil pemodelan gempa bumi dan tsunami yang kemungkinan bisa terjadi di Jawa Timur.

Baca Juga: Ed Sheeran Rilis Single Terbaru 'Bad Habits', Ceritakan Penyesalan Seseorang yang Berimbas 'Dunia Malam'

Menurut BMKG, wilayah pantai selatan dari Jawa Timur berpotensi terguncang gempa dengan magnitudo 8,7 bahkan dengan ancaman ketinggian gelombang tsunami mencapai 29 meter.

Mengantisipasi hal tersebut, tim Peneliti Sistem Peringatan Dini Gempa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di bawah koordinasi Profesor Sunarno siap memasang 10 alat pemantau gempa di sepanjang pesisir pulau Jawa.

Baca Juga: Minum Kopi Tapi Masih Tetap Ngantuk, Bisa Jadi Kamu Sedang Alami 2 Kondisi Tubuh Ini! Simak Apa Saja

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah