Network
LINGKAR MADIUN – Dalam pekan ini Jawa Timur menjadi bagian musim pancaroba dengan wilayah yang sering hujan.
Tentu, terdapat beberapa daerah Jawa Timur mengalami perubahan cuaca ekstrem. Situasi semacam ini lazim terjadi dan harus diwaspadai.
BMKG sendiri sudah mengingatkan kepada masyarakat Jawa Timur untuk waspada akan potensi hujan.
Baca Juga: Persaingan Makin Sengit di 2021, Siapa yang Jadi E-Commerce No. 1 Indonesia?
Jauh lagi, jika hujan di akhir tahun 2021 hingga bulan Januari 2022 teridentifikasi lebat disertai petir dan angin kencang.
Dijelaskan dalam sistem peringatan dini cuaca BMKG, potensi hujan dengan disertai petir dan angin hampir merata di seluruh wilayah Jawa Timur.
Hari ini 01 November 2021, dalam narasi BMKG disebutkan akan terjadi sirkulasi siklonik di Australia bagian utara.
Kondisi ini bisa meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan deras disertai angin kencang dan petir.
Maka dari itu, dengan adanya peringatan dini cuaca oleh BMKG diatas. Masyarakat Jawa Timur dihimbau untuk lebih waspada terutama yang sedang beraktifitas di luar rumah.
Akibatnya, musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan sering menyebabkan pohon tumbang di tepi jalan.
Baca Juga: Penderita Jantung, Kolesterol Tinggi, Para Ahli Saran, Rutin Makan Buah Ini, Efektifnya Seperti Obat
Diantara wilayah yang terdeteksi akan mengalami hujan disertai angin dan petir adalah, Nganjuk, Madiun, Trenggalek, Kediri, Blitar, Malang, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Jombang, Tuban, Lamongan.
Dilansir dari akun resmi BMKG, akan terjadi pada malam harinya potensi hujan lebat disertai petir di wilayah tersebut.
Diperkirakan daerah potensi hujan disertai petir adalah Semua wilayah di Jawa Timur khususnya daerah bagian barat.
Walaupun pada pagi hari, diperkirakan cerah dan berawan tetapi hujan ringan atau sedang akan berkelanjutan hingga bulan Januari 2022.
Hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada waktu siang, sore, hingga malam hari nya.
Sedangkan suhu musim pancaroba sekarang ini juga tidak menentu. Tidak salah masyarakat Jawa Timur mengeluh sakit akibat cuaca yang ada. Berkisar 14-37 derajat celcius, kelembaban udara 45-95%, dan angin dominan dengan kecepatan 05-30 km/jam.
Tentu, suhu udara yang dijelaskan oleh BMKG melalui akun resi diatas bisa menyebabkan demam dan dingin tak menentu.***
