LINGKAR MADIUN – Keris adalah warisan budaya berupa senjata asli nusantara yang penuh dengan filosofi.
Keris pada zaman dahulu digunakan untuk senjata di kehidupan sehari-hari, bisa juga untuk melawan Kolonial Belanda yang dimana kala itu saat zaman penjajahan Belanda.
Seiring perkembangan zaman, warisan budaya keris ini sudah beralih fungsi sebagai peninggalan sejarah yang harus dirawat sepenuhnya.
Baca Juga: Kenali 5 Tari Tradisional asal Bali, Salah Satunya Sudah Dikenal Mancanegara
Karena itulah, tidak heran jika saat ini keris hanya dibuat hiasan atau pajangan di rumah atau di museum.
Namun tidak boleh disalahkan dan setiap seseorang memiliki keistimewaan berbeda.
Dilansir Lingkar Madiun dari Instagram @diskominfomagetan, Anda akan dikenalkan warisan budaya asli dari Magetan.
Baca Juga: Rasa Cemas dan Depresi di Masa Pandemi Bisa Diredakan dengan Olahraga Ini, Cukup 2 Kali Seminggu
Keris asli Magetan ini dibuat oleh Mpu Aji Guna Anom, ahli pembuat keris dari Kedungpanji, Lembeyan.
Sejatinya ia adalah empu pembuat keris dari turun-temurun, kakek-nenek dan Bapak-ibu.
Sang empu berusia masih sangat muda, nama aslinya adalah Teguh Budi Santoso. Tempat tinggal Mpu Aji Guna Anom terletak pada Brangkal, Tegalrejo, Mageti, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan.
“Masih ada anak muda zaman milenial yang main ke besalen atau bengkel pandai besi Bangkal. Umunya,mereka ini mengalami titik jenuh dengan yang namanya teknologi. Khususnya HP atau smartphone,” ujar Mpu Aji Guna Anom.
Artinya dia sangat senang apabila selalu dikunjungi oleh generasi muda zaman sekarang. Artinya kecintaan terhadap warisan budaya tidak pernah luntur tergores zaman.
Seperti yang anda ketahui bahwasanya keris sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia non-bendawi.
Dengan masihnya tingkat kencintaan generasi muda terhadap keris sudah disambut baik, bahwasanya masih pedulinya anak muda dalam menghargai karya seni.***