Perayaan Galungan di Malang, Sembahyang Dilakukan Secara Shift

- 16 September 2020, 17:35 WIB
Ilustrasi Hari Raya Galungan.
Ilustrasi Hari Raya Galungan. /Umah Penjor

LINGKAR MADIUN- Perayaan Hari Raya Galungan tahun ini terasa sangat berbeda bagi semua Umat Hindu, termasuk yang berada di Malang. Sebab ibadah atau sembahyang diberlakukan secara bergiliran, mengingat masih dalam kondisi pandemi.

Sekretaris Yayasan Pura, Made Wardana menyatakan pelaksanaan sembahyang Hari Raya Galungan tahun ini diterapkan dengan pembatasan dan protokol kesehatan yang ketat. Jika dalam kondisi normal kapasitas pura bisa mencapai 300 umat, maka pada Rabu (16/9) akan diadakan sistem giliran yang membatasi maksimal hanya 40 orang tiap satu shift.

Baca Juga: Segera Cek, Data Survei 81,1 Persen Publik Pilih Terapkan Protokol Kesehatan Covid 19

Baca Juga: Indonesia & UNICEF Jalin Kerjasama Pengadaan Vaksin dengan Harga Terjangkau

“Sembahyangnya bergantian, sesuai imbauan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Meski pandemi ini berbeda, kami pihak pura berharap dengan adanya Hari Raya Galungan semoga bisa membangkitkan semangat umat Hindu dimana pun berada untuk memerangi corona,” tutur Made.

Menurut Made, persiapan perayaan Galungan di Pura Luhur Dwijawarsa, Gunung Buring, Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, ini bahkan sudah dilakukan sejak lima hari yang lalu,seperti membersihkan area pura dan menghiasi ornamen pura.

Bagi Made, momen Hari Raya Galungan dimaknai sebagai kemenangan kebaikan (dharma) melawan keburukan (adharma). Adapun Galungan sendiri merupakan Hari Raya umat Hindu yang dirayakan setiap enam bulan berdasarkan kalender tahun Caka.***

 

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: RRI Malang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah