Cek Fakta: Virus Penyebab COVID-19 Bisa Mati dengan Terapi Uap Air Panas, Benarkah?

- 24 Agustus 2021, 18:50 WIB
Ilustrasi bersin atau menutup hidung
Ilustrasi bersin atau menutup hidung /Pexels.com/cottonbro

LINGKAR MADIUN – Selama pandemi COVID-19, banyak cara alternatif yang dilakukan orang untuk mencegah atau mengobati COVID-19.

Oleh karena itu, tidak heran jika banyak kabar palsu atau hoaks yang bertebaran mengenai hal ini.

Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari laman Turn Back Hoax, telah beredar kabar yang dapat mengatakan bahwa virus COVID-19 dapat diobati dengan menghirup uap air panas.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Lagu 'Gebyar-Gebyar' Dikumandangkan Saat Upacara Penutupan Olimpiade Tokyo 2020

Kabar itu menyebar melalui pesan aplikasi WhatsApp dengan beberapa potongan narasinya adalah sebagai berikut:

Share dari Ketua Satgas Covid Pak Dwiyono. Informasi tentang pencegahan Covid19: Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda.

Seminggu ber-uap: menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.

Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.

Baca Juga: Cek Fakta: Kaum Antivaksin Klaim Suku Baduy Tetap Sehat Meski Tidak Pernah Divaksin, Benarkah?

Jadi inilah sarannya: Mulai prosesnya selama seminggu dari pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.

Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus,“ ujar narasi tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Viral Foto Diduga 3 Orang Wanita Afghanistan Berjalan Sambil Dirantai oleh Suami Mereka

Dalam pesan kabar tersebut juga disebutkan bahwa metode menghirup uap air panas dengan suhu 70 derajat Celcius merupakan cara yang efektif untuk membunuh virus penyebab COVID-19.

Melansir Twitter resmi WHO Afrika, metode menghirup uap air panas bukan metode yang aman dan efektif untuk membunuh penyebab COVID-19.

Baca Juga: Cek Fakta: Tidak Boleh Konsumsi Soda dan Alkohol Setelah Vaksin COVID-19

WHO Afrika menegaskan bahwa sepanas apapun suhu dari uap air panas yang digunakan tidak dapat membunuh virus yang telah menginfeksi saluran pernapasan manusia.

Justru metode ini dinilai berbahaya karena dapat menyebabkan luka bakar pada saluran pernafasan.

Baca Juga: Ramalan Kesuksesan Berdasarkan Bulan Kelahiran, Coba Cek Peruntungan Anda Sekarang Juga! Berikut Ulasannya

Selain itu, sekelompok peneliti dari Universitas St. Thomas, Minnesota, Amerika Serikat juga melaporkan bahwa suhu tinggi memang dapat melemahkan virus yang hinggap di permukaan benda, tetapi metode tersebut tidak dapat membunuh virus yang telah menginfeksi manusia.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Lagu 'Gebyar-Gebyar' Dikumandangkan Saat Upacara Penutupan Olimpiade Tokyo 2020

Selanjutnya, nama dari Ketua Satgas COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah Ganip Warsito, bukan Dwiyono, seperti yang ada di kabar tersebut.

Ganip Warsito dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua Satgas COVID-19 pada 25 Mei 2021, menggantikan Doni Monardo.

Baca Juga: Bau Mulut Langsung Hilang! Inilah Cara Alami Meracik Ramuan Ajaib Ini, Bisa Langsung Dibuat di Rumah

Sehingga kabar yang ini dinyatakan sebagai kabar palsu atau hoaks.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah