Network
LingkarMadiun.com - Beberapa waktu lalu rekaman CCTV yang merunut perjalanan rombongan Putri Candrawathi dan Brigadir J dari Magelang hingga Jakarta juga pergerakan Ferdy Sambo di rumah dinasnya tayang di beberapa media.
Berdasarkan verifikasi dengan metode yang cukup sederhana melalui sinar matahari dan bayangan, ditemukan sejumlah kejanggalan pada rekaman CCTV Ferdy Sambo.
Untuk mengecek lebih rinci hal tersebut bisa dilakukan dengan metode Localization Tampering yakni analisis frame by frame, menghitung histogram dan menampilkan grafik histogram.
Namun, rekaman CCTV yang beredar adalah gabungan dari berbagai rekaman yang dijadikan satu, sehingga sulit untuk melakukan Localization Tampering.
Jika ingin melihat ada atau tidaknya kejanggalan di rekaman CCTV Ferdy Sambo, cara lainnya adalah dengan memverifikasi time stamp yang ditampilkan dalam rekaman CCTV.
Dalam postingan di kanal YouTube Narasi Newsroom pada 25 Agustus 2022 dijelaskan cara menganalisis rekaman CCTV Ferdy Sambo melalui sinkronisasi arah bayangan matahari.
Berdasarkan data foto mobil Patwal di sekitar rumah Ferdy Sambo yang didapat dari YouTube Anjas di Thailand, diduga kuat foto tersebut diambil sebelum rombongan berangkat dari Magelang.
Mobil Patwal tersebut identik seperti yang muncul di rekaman CCTV. Foto tersebut diambil di depan rumah Ferdy Sambo. Diketahui, mobil Patwal menghadap dari timur ke barat.
Jika disinkronkan dengan jam matahari, maka foto tersebut diperkirakan diambil sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca Juga: Hasil Drawing Liga Champions 2022/2023, Grup A dan C Sengit
Analisis yang sama dari Tim Investigasi YouTube Narasi Newsroom juga dilakukan pada CCTV dalam perjalanan di batas kota utara Magelang. Yakni di Speed Cam Tol Semarang KM 431 dan Rest Area KM 86B di Tol Palimanan.
Begitu juga pada rekaman CCTV saat Ferdy Sambo pulang ke rumah. Rekaman tersebut terjadi pada pukul 15.29 WIB. Hal tersebut dinilai sinkron dengan jam matahari pada waktu tersebut.
Selanjutnya, Ferdy Sambo tiba di kediamannya semenit kemudian. Lalu, CCTV berikutnya menggambarkan rombongan dari Magelang datang pada pukul 15.41 WIB.
Dalam rekaman CCTV tersebut Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Baradha E terlihat turun dari mobil lalu melakukan tes PCR.
Kemudian pukul 15.49 WIB menjadi kali terakhir Brigadir J terlihat di rekaman CCTV.
Kejanggalan pun muncul, pada pukul 15.05 WIB Putri Candrawathi disebut pergi ke rumah dinas dengan menggunakan mobil MPV hitam.
Laju gerak mobil tersebut terekam CCTV sebuah rumah di jalan Duren Tiga barat.
Baca Juga: Profil Jung Il Woo, Biodata dan Fakta Menarik Pemeran Detektif Eun Sun Woo di Good Job yang Viral
Dalam rekaman tersebut, mobil MPV hitam yang ditumpangi oleh Putri Candrawathi terekam CCTV pada pukul 17.09 WIB. Jika dilihat dari bayangan matahari, waktu dalam CCTV tersebut tidak cocok.
Tim Investigasi YouTube Narasi Newsroom pun berusaha mempertajam bayangan mobil yang terparkir di sekitar halaman tersebut sehingga terlihat outline bayangan. Namun, hasilnya tetap tidak sinkron dengan jam matahari.
Kejanggalan lain muncul pada rekaman CCTV berikutnya. Menyusul Putri Candrawathi, Ferdy Sambo terlihat keluar dari garasi rumahnya di jalan Saguling pada pukul 17.10 WIB.
Baca Juga: CEO Atletico Telah Mengkonfirmasi Masa Depan Pemain Antoine Griezmann dengan Gaji Fantastis
Jika melihat dari jam matahari pada jam tersebut, bayangan mobil semestinya tak mengarah ke situ (ke sisi belakang mobil). Namun seharusnya bayangan mobil mengarah ke sisi depan.
Tim Investigasi YouTube Narasi Newsroom kembali memeriksa objek lain yang berada di sekitar halaman rumah Ferdy Sambo yang kemungkinan menghalangi sinar matahari, seperti pohon atau benda lain sehingga menciptakan bayangan di belakang mobil tersebut.
Namun nyatanya tidak ada objek yang menghalangi sinar matahari, hal tersebut memang bayangan dari mobil milik Ferdy Sambo.
Jika disinkronkan dengan jam matahari, bayangan mobil yang mengarah ke belakang mobil lebih cocok terjadi dalam rentang pukul 11.00 sampai 15.00 WIB bukan 17.10 WIB.
Kuat dugaan rekaman CCTV tersebut tidak diambil pada pukul 17.10 WIB seperti yang tertera pada rekaman CCTV tersebut.
Indikasi kejanggalan tersebut sudah diendus oleh Komnas HAM ketika menerima rekaman CCTV Ferdy Sambo tersebut.
Baca Juga: Profil Yuri SNSD, Biodata dan Fakta Menarik Pemeran Don Se Ra di Good Job Drama Korea yang Viral
“Ini kami tidak merasa puas dengan CCTV yang kami terima,” ungkap Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik sebagaimana dikutip Lingkar Madiun.com dari YouTube Narasi Newsroom pada 27 Agustus 2022.
“Ya, itu diakui misalnya seolah-olah pergi ke suatu tempat bukan ke rumah dinas. Terus kemudian kalau dilihat di CCTV itu kan Patwalnya berhenti, sebelumnya dibangun keterangan bahwa dia ditelepon setelah terjadi kekerasan seksual dan tembak-menembak,” terangnya.
“Tapi itu diakuinya bahwa sebetulnya, itu adalah skenario yang dia buat,” pungkasnya.
Sementara, meski Polri dan Komnas HAM telah mengakui adanya rekayasa dalam CCTV Ferdy Sambo, namun mereka belum secara detail menjelaskan bagian penting dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.***
