Indonesia Utang Rp7 Triliun dari Bank Dunia untuk Atasi Bencana

23 Januari 2021, 21:01 WIB
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. /Instagram.com/@smindrawati

LINGKAR MADIUN – Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia meluluskan pengajuan utang Indonesia sebesar 500 juta dolar AS atau sekira Rp7 triliun.

Pinjaman ini rencananyan akan digunakan untuk memperkuat ketahanan fiskal Indonesia dalam mengatasi guncangan kesehatan, bencana alam, dan risiko iklim.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Perlu Teknologi Maju Untuk Vaksinasi 180 Juta Penduduk

Baca Juga: Cukai Rokok Semakin Mahal, Sri Mulyani: Solusi Peredaran Rokok Ilegal

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal tersebut pada hari Sabtu, 23 Januari 2021.

"Dukungan ini akan membantu pemerintah menjalankan respon secara lebih tepat sasaran dan tepat waktu, mengurangi dampak bencana dan menjaga kemajuan pembangunan yang telah dicapai," tutur Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa kesiapan finasial merupakan hal yang sangat penting di Indonesia untuk menghadapi guncangan iklim, bencana alam, dan krisis kesehatan.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Perlu Teknologi Maju Untuk Vaksinasi 180 Juta Penduduk

Baca Juga: Cukai Rokok Semakin Mahal, Sri Mulyani: Solusi Peredaran Rokok Ilegal

Alsannya, kesiapan finansial tersebut akan membantu dalam meminimalisir dampak ancaman terhadap proses pembangunan di Indonesia.

Dalam upaya terkait tanggap dan pemulihan bencana, Pemerintah Pusat telah menghabiskan 90 juta hingga 500 juta dolar AS pada 2014-2018 setiap tahun.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga sudah menggunakan 250 juta dolar AS dalam kurun waktu yang sama.

Baca Juga: Sri Mulyani Cerita Indonesia Utang 15 Triliun Rupiah dari Australia, Untuk Apa?

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Perlu Teknologi Maju Untuk Vaksinasi 180 Juta Penduduk

Baca Juga: Cukai Rokok Semakin Mahal, Sri Mulyani: Solusi Peredaran Rokok Ilegal

Namun, biaya tersebut diprediksi akan terus bertambah karena adanya perubahan iklim dan pertumbuhan kawasan perkotaan.

Tentu hal tersebut akan semakin menambah beban belanja yang harus ditanggung Pemerintah. Maka, diperlukan perencanaan yang efektif atas kondisi finansial yang terguncang sebagai dampak bencana serta iklim.

Perencanaan tersebut diharapkan bisa memberikan proteksi terhadap anggaran negara dan seluruh masyarakat.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Perlu Teknologi Maju Untuk Vaksinasi 180 Juta Penduduk

Baca Juga: Cukai Rokok Semakin Mahal, Sri Mulyani: Solusi Peredaran Rokok Ilegal

Proteksi ini juga akan berdampak baik pada masyarakat miskin dan rentan yang sering kali terpaksa  menanggung beban terberat dari bencana.

Pasalnya, mayoritas masyarakat miskin dan rentan di Indonesia bertempat tinggal di wilayah yang memiliki risiko tinggi terjadi bencana.

Bukan itu saja, masyarakat miskin dan rentan biasanya juga tidak mendapatkan akses layanan dasar dan sumber daya finansial yang memadai.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Perlu Teknologi Maju Untuk Vaksinasi 180 Juta Penduduk

Baca Juga: Cukai Rokok Semakin Mahal, Sri Mulyani: Solusi Peredaran Rokok Ilegal

Terkait utang yang diajukan Indonesia tersebut, Bank Dunia meyankinkan bahwa pinjaman ini akan memberikan keuntungan untuk Indonesia.

Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, mengatakan pinjaman ini akan memberikan dampak yang baik terhadap upaya mengatasi bencana.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Perlu Teknologi Maju Untuk Vaksinasi 180 Juta Penduduk

Baca Juga: Cukai Rokok Semakin Mahal, Sri Mulyani: Solusi Peredaran Rokok Ilegal

"Ini akan menguntungkan terutama bagi masyarakat yang paling miskin dan rentan, yaitu yang paling terdampak akibat tanggap bencana yang tertunda, dan kerap kehilangan sumber mata pencaharian dan pendapatannya, sehingga memerangkap mereka dalam kemiskinan," tutur Kahkonen.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler