Tanggapi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III, Sri Mulyani: The Worst Is Over!

- 5 November 2020, 18:00 WIB
Sri Mulyani Tanggapi Pertumbuhan Ekonomi
Sri Mulyani Tanggapi Pertumbuhan Ekonomi /Kemenkeu/Biro KLI/Kemenkeu

LINGKAR MADIUN- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan menyatakan bahwa titik balik sisi produksi sudah mengalami pemulihan. 

Walaupun Badan Pusat Statistik (BPS) Merilis bahwa perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen (yoy) yang artinya Indonesia mengalami resesi, namun pada secara kuartal (qtq) ekonomi mengalami kenaikan sebesar 5,05 persen pada triwulan III-2020.

Poin penting inilah yang ditanggapi oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Indonesia sebab perekonomian Indonesia memperlihatkan adanya tanda-tanda pemulihan yang signifikan setelah dihantam resesi yang lebih dalam pada kuartal II.

Baca Juga: Indonesia Resmi Alami Resesi! BPS Rilis Ekonomi Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen

Baca Juga: Kemenkeu Rilis Realisasi Dana Perlindungan Sosial 73,4% Per Oktober 2020, Lihat Rinciannya di Sini

"Kalau dari sisi produksi, turning point atau titik balik pemulihan ekonomi juga terlihat di kuartal ke-3 ini. Hampir semua sektor mengalami perbaikan. Artinya di kuartal ke-3 ini, the worst is over atau hal yang paling buruk yang terjadi di kuartal kedua sudah kita lewati dan sekarang kita di tahap pemulihan," jelasnya pada konferensi pers virtual terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III, Kamis (05/11).

Begitu pula dari sisi konsumsi, ia menjelaskan bahwa belanja pemerintah dalam APBN sebagai strategi countercyclical, berkontribusi memulihkan ekonomi di kuartal ketiga untuk komponen belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga lewat bantuan sosial (bansos) dan subsidi serta komponen investasi lewat belanja modal.

"Sebagai instrumen countercyclical, instrumen APBN telah memberikan hasil yang signifikan dari pertumbuhan belanja pemerintah di kuartal ketiga. Belanja negara ini memberi kontribusi pemulihan pertumbuhan ekonomi dalam komponen konsumsi pemerintah. Namun, pemerintah juga berkontribusi dalam komponen konsumsi rumah tangga, melalui belanja bansos dan subsidi. Belanja negara dalam bentuk belanja modal memberikan kontribusi dalam komponen investasi. Inilah peranan krtikal APBN untuk memulihkan permintaan baik dari jalur konsumsi melalui bansos, konsumsi pemerintah sendiri maupun jalur mendongkrak investasi," pungkasnya.

Baca Juga: 320 Pelanggaran Pilkada 2020, 52 Perkara Diproses Kepolisian

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: kemenkeu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x