Membongkar Misteri Pulau Laki, Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Begini Kondisinya

10 Januari 2021, 15:20 WIB
KRI Rigel-933 melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI Angkatan Laut mengerahkan 10 kapal untuk mencari korban dan puing Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh setelah hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki dengan membawa enam awak dan 56 penumpang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO

LINGKAR MADIUN- Kabar jatuhnya pesawat SJ-182 milik Sriwijaya Air memang menggegerkan publik. Pesawat SJ-182 yang memiliki rute penerbangan Jakarta menuju Pontianak dikabarkan telah hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB. 

Pesawat tersebut diawaki oleh 6 awak aktif, dengan rincian penumpang yakni 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 orang bayi, serta 6 awak yang juga sebagai penumpang. 

Pesawat SJ-182 dikabarkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang. Lantas seperti apakah kondisi Pulau yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat tersebut?

Baca Juga: Kopaska Temukan Organ Tubuh dan Diduga Potongan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Baca Juga: Firasat Mbah Mijan Sebut Adanya Ledakan, Netizen Kaitkan Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Pulau Laki merupakan sebuah pulau kecil tak berpenghuni yang masih masuk gugus Kepulauan Seribu.

Pulau kecil tersebut memiliki luas sekitar 1,5 hektar dan merupakan pulau yang terselimuti oleh hutan tanaman dataran rendah dan pantai berpasir pada sisi Selatan dan hutan bakau (mangrove) pada sisi lainnya. 

Menurut nelayan setempat Pulau Laki dulunya adalah tempat wisata yang dikelola oleh seseorang, namun karena suatu masalah Pulau Laki akhirnya diserahkan ke TNI AL dan dibiarkan tidak berpenghuni. 

Baca Juga: Kopaska Temukan Organ Tubuh dan Diduga Potongan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Baca Juga: Firasat Mbah Mijan Sebut Adanya Ledakan, Netizen Kaitkan Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Karena Pulau Laki dulunya adalah tempat wisata, maka wajar jika di pulau tersebut masih tersisa puing-puing bangunan, untuk menuju pulau tersebut kamu bisa menggunakan kapal dari pelabuhan Kait. 

Tidak ada sumber air bersih yang layak untuk di minum di Pulau Laki, sumber air di pulau tersebut hanya layak untuk mencuci meskipun airnya tawar. Selain itu hutan di Pulau Laki juga disebut sebagai hutan yang dipenuhi oleh nyamuk.

Banyak keragaman hayati yang hidup di Pulau Laki, terutama beragam jenis burung seperti remetuk laut, merbah cerucuk, cekakak sungai, burung madu sriganti, perkutut,gagak hutan, kuntul karang serta burung lainnya. Namun, burung kowak malam kelabu lah yang terlihat paling mendominasi di pulau tersebut. 

Baca Juga: Kopaska Temukan Organ Tubuh dan Diduga Potongan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Baca Juga: Firasat Mbah Mijan Sebut Adanya Ledakan, Netizen Kaitkan Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Selain beragam jenis burung, banyak anemon laut terhampar luas di beberapa titik pesisir pulau, ada juga teripang, bintang laut, ubur-ubur dan umang-umang yang banyak tersebar di sepanjang pesisir pantai Barat.

Di Pulau Laki, kamu juga bisa menemukan gurita pada pantai berbatu dan sekelompok monyet ekor panjang di pinggiran hutan. 

Baca Juga: Kopaska Temukan Organ Tubuh dan Diduga Potongan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Baca Juga: Firasat Mbah Mijan Sebut Adanya Ledakan, Netizen Kaitkan Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Pulau Naki memang di luar dugaan, pulau kecil tersebut ternyata menyimpan beragam macam kekayaan fauna di dalamnya dan itulah aset yang harus kita jaga demi masa depan.***

 

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Twitter @SriwijayaAir unikonservasifauna.org

Tags

Terkini

Terpopuler