LINGKAR MADIUN- Baru-baru ini publik dikagetkan dengan beredarnya video fenomena burung pipit yang mati dan berjatuhan di Bali pada Kamis, 9 September 2021.
Fenomena mati dan berjatuhannya burung pipit tersebut berhasil diabadikan oleh warga Bali bernama Kadek Sutika dan diunggah di akun Facebook hingga menjadi viral.
Baca Juga: Update Klasemen Sementara BRI Liga 1 Pekan Kedua: Bali United dan Persib Bandung Jadi Penguasa
Menurut sang perekam, burung-burung pipit tersebut berjatuhan di bawah pohon asem di area pemakaman Banjar Sema, Bali.
Pada mulanya, burung-burung tersebut disebut tidur di atas pohon asem dan pada saat itu, Bali juga sedang dirundung hujan yang deras.
Baca Juga: Spanduk 'Believe Kathryn Mayorga' Muncul Saat Cristiano Ronaldo Jalani Debut, Apa Maksudnya?
Seorang pria indigo bertumbuh subur yang diketahui bernama Tulus Riyanto pun turut merespon peristiwa tersebut melalui terawangannya bersama sosok spiritual yang ia sebut dengan ‘eyang’ perihal fenomena burung pipit tersebut.
Menurutnya sebagaimana yang disampaikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali fenomena tersebut dikarenakan pada saat itu hujan deras yang turun di Bali dinilai terlalu banyak mengandung asam yang dapat menimbulkan karat.
Maka, burung-burung pipit yang berjatuhan tersebut diduga mati dan jatuh akibat keracunan dari pestisida non-alami di sekitar desa di Bali tersebut.
Namun mengejutkannya, dalam terawangan mata batinnya Tulus justru mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut menjadi pertanda yang baik.
“ Saya melihat ini pertanda yang sangat baik teman-teman,” ungkap Tulus.
Baca Juga: Peringatan! Jangan Menggoreng Telur Mencampurkan Bahan Ini, Dampaknya Tidak Baik untuk Kesehatan
Tulus mengaku melihat bahwa Pulau Bali akan ramai kembali setelah PPKM karena sebelumnya Bali memang membatasi para wisatawan luar untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19.
Hal tersebut ia sampaikan pada sebuah acara podcast yang diunggah di kanal Youtube Bigtulus Official berjudul ‘Fenomena Burung Pipit yg Mati dan Jatuh di Bali || Pertanda Buruk?????’ pada 12 September 2021. Ia pun mengungkapkan ramalannya tersebut:
“Saya melihatnya ini mau ramai banget, dan ramai ini sebuah keberkahan,” ungkap Tulus.
“Saya melihat di sekeliling itu ada cahaya keemasan dan aura keemasan yang terjadi di alam ini, ini nyata dan besar sekali,” terangnya.
Baca Juga: Mengejutkan! Hanya 2 Bahan Batuk Menahun Sembuh, Paru-paru Bersih Total Rasakan Sejuta Khasiatnya
Tulus berujar agar masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bali agar menunggu kabar baik tersebut dari pemerintah meski Indonesia masih menerapkan PPKM hingga saat ini.***