LINGKAR MADIUN – Sabdo Pambagyo, seorang tokoh Kejawen indigo dan pemerhati seni dan budaya, pariwisata, dan lingkungan membuat pernyataan yang mengejutkan.
Dalam kanal Youtube SuryaKKS yang dilansir LINGKAR MADIUN pada 8 November 2021, Sabdo Pambagyo membahas mengenai isu lingkungan di ibu kota.
“Kabar mengenai tenggelamnya Jakarta itu bukan isapan jempol belaka,“ kata Sabdo Pambagyo.
“Ahli lingkungan dan geografi sudah memprediksi bahwa Jakarta akan tenggelam di tahun 2050. Bahkan Presiden Amerika Joe Biden juga angkat suara,“ ujarnya.
Baca Juga: Indigo Ramalkan Gempa Akan Mengarah ke Jakarta, Mungkinkah Ancaman Sunda Megathrust Segera Terjadi?
Sabdo mengatakan bahwa tenggelamnya sebagian Pulau Jawa ini memang sudah diramalkan, dan sudah dibuktikan dengan ilmu sains.
“Setiap tahun, Jakarta akan tenggelam sekitar 60 cm, coba kalikan dengan 30 tahun. Maka akan tinggi kemungkinannya Jakarta dan Pantura akan hilang pada tahun 2050 ke atas,“ ujarnya.
Baca Juga: Persoalkan Polusi, Warga Jakarta Menang Gugatan Lawan Presiden Jokowi dan Jajarannya
Sabdo Pambagyo juga menyebut bahwa pesisir utara Pulau Jawa akan mengalami erosi besar-besaran.
“Sudah diramalkan dengan akurat melalui ilmu kebatinan dan ilmu sains. Di Pantura sudah terjadi perusakan lahan dan polusi air, bahkan air tanah diambil besar-besaran, di daerah di Bekasi terjadi perusakan hutan Bakau,“ ujar Sabdo.
Sabdo Pambagyo berujar bahwa manusia sudah bertindak semena-mena pada alam di Pulau Jawa.
Selain di pesisir Jakarta dan Bekasi, manusia melakukan banyak kerusakan di Pekalongan, Semarang, dan Pati Kudus, yang menyebar di pesisir utara hingga timur Jawa.
“Pulau Jawa bagian Utara akan tenggelam perlahan, sedangkan Pulau Jawa bagian selatan akan terangkat, ini menyebabkan posisi Pulau Jawa miring dan ‘njomplang‘,“ ujar Sabdo Pambagyo.
Sambo Pambagyo juga menyebut adanya lempeng Indo Australia atau sesar megathrust akan mendorong Pulau Jawa bagian selatan semakin terangkat dan bergerak ke utara.
“Banyak orang tidak berpikir sejauh itu, bahwa ada kekuatan besar lempeng yang membuat tanah Jawa bagian utara ambles. Jika para insyinyur tahu hal ini, pasti pembangunan tol laut Semarang-Demak akan dibatalkan. Karena tanah bagian utara Jawa akan terus ambles dalam beberapa tahun ke depan,“ ujarnya.***