4 Dampak Buruk Sering Membentak Anak Meski Membuat Masalah yang Banyak Tak Disadari Orang Tua

19 Mei 2022, 08:35 WIB
Ilustrasi anak dengan senyum bahagia, Tingkatkan Energi Positi Anak Melalui Kata-kata Afirmasi, Berikut Penjelasan dari Kaca Mata Psikolog /Tangkapan layar istockphoto.com

LINGKAR MADIUN – Sebagai orang tua memang tidak dihiraukan bahwa sering juga kesal terhadap anaknya.

Tidak bisa dipungkiri memang manusia tidak ada yang sempurna, dan terkadang rasa untuk memarahi anak itupun muncul.

Maka dari itu sebagai orang tua, tetap lakukan yang terbaik dan jangan sering memarahi anak kalau ia membuat kesalahan sedikit.

Usahakan untuk memberikan arahan daripada memberikan ia marahan sebenarnya.

Sebab anak itu termasuk belum mengerti dan kurang berpengalaman dalam urusan apapun.

Baca Juga: Jika Kamu Minum Ini Setiap Hari, Kamu Bisa Kebal Terhadap Antibiotik, Ini yang Terjadi

Oleh karena itu sebagai orang tua jangan egois dan termakan ego untuk membuat anak itu dimarahi.

Dilansir Lingkar Madiun dari Instagram @polaasuh.id berikut ada berberapa dampak bila sering memarahi anak. Dan setelah membaca ini maka kurangi marah-marah terhadap anak.

Mengubah perkembangan otaknya

Dalam pembelajaran membuktikan ada perbedaan fisik yang nyata di bagian otak. Seperti suara dan bahasa anak yang mempunyai riwayat pelecehan verbal dengan tidak sama sekali.

Memicu despresi

Menurut studi, despresi ternyata memiliki hubungan dengan kecemasan berhubungan dengan kekerasan emosional.

Baca Juga: 5 Gejala di Tangan Ini Memberi Sinyal Masalah Hati, Muncul Ruam Merah Salah Satunya

Berdampak pada kesehatan fisik

Saat mengalami stress sejak kecil karena disebabkan oleh kekerasan verbal dari kedua orang tu. Sehingga dapat meningkatkan resiko masalah kesehatan pada saat ia dewasa kelak,

Menyebabkan penyakit kronis

Suatu studi membuktikan bahwa pengalaman negative di masa kecil termasuk kekerasan verbal dapat mempengaruhi penyakit kronis datang.

Seperti radang sendi, sakit kepala, masalah punggung dan leher serta penyakit kronis lainnya.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Tags

Terkini

Terpopuler