Rekaman CCTV Ferdy Sambo Disebut Hasil Manipulasi, Banyak Scene Dihapus? Ini Kata Kapolri

27 Agustus 2022, 11:40 WIB
Rekaman CCTV Ferdy Sambo Disebut Hasil Manipulasi, Banyak Scene Dihapus? /Tangkap layar YouTube @Narasi Newsroom

LingkarMadiun.com - Meski Polri dan Komnas HAM telah mengakui adanya rekayasa CCTV, namun mereka belum secara detail menjelaskan bagian penting dari rekaman CCTV dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Rekaman CCTV Ferdy Sambo yang beredar luas diberbagai media disebut-sebut memang hasil manipulasi.

Kanal YouTube Narasi Newsroom pada 25 Agustus 2022 menjelaskan bahwa rekaman tersebut menghapus banyak scene dan dinilai masih jamak dilakukan lantaran rekaman berdurasi terlalu panjang.

Baca Juga: 3 Zodiak Punya Nasib Baik di Sabtu, 27 Agustus 2022, Alam Semesta Akan Membimbing Pisces, Cek Punyamu!

Dalam keterangannya, manipulasi tersebut masih bisa dikatakan wajar untuk kepentingan meringkas durasi, namun menjadi tidak wajar jika dilakukan bukan untuk meringkas durasi, melainkan membuang elemen-elemen penting, baik berupa scene tertentu atau objek tertentu dalam frame.

“Manipulasi tersebut termasuk dengan menambahkan elemen-elemen baru atau objek tertentu dalam frame. Misalnya mengedit time stamp CCTV,” lanjut keterangan dari YouTube Narasi Newsroom sebagaimana dikutip LingkarMadiun.com pada 27 Agustus 2022.

Lantas siapa yang memanipulasi CCTV tersebut?

Pihak Mabes Polri telah secara terang-terangan menyebut rekaman CCTV tersebut adalah rekaman yang disita dan disusun oleh Polda Metro Jaya.

“Pada tanggal 22 Juli PMJ (Polda Metro Jaya) melakukan pra rekonstruksi di aula PMJ dengan didasari CCTV di rumah pribadi Saguling yang ditemukan oleh mereka dan sekitar TKP Duren Tiga dengan berita acara pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Metro Jaya,” ungkap Kapolri Listyo Sigit Prabowo sebagaimana dikutip LingkarMadiun.com dari YouTube Narasi Newsroom pada 27 Agustus 2022.

Baca Juga: Profil Namtan Tipnaree, Biodata dan Fakta Menarik Pemeran Pemanee di My Dear Donovan yang Viral

“Berdasarkan hasil analisa penyidik Polda Metro Jaya, saat itu penjelasannya saudara FS (Ferdy Sambo) tidak di TKP. Selanjutnya pada tanggal 23 Juli dilakukan olah TKP gabungan, Polda Metro dan Bareskrim untuk melihat kesesuaian hasil pra rekonstruksi,” terangnya.

“Hasil olah TKP ini menunjukkan inkonsistensi keterangan – keterangan dari pra rekonstruksi yang dikumpulkan oleh penyidik Polda Metro Jaya,” imbuhnya.

Sebelum beredar, rekaman CCTV Ferdy Sambo sempat diputar oleh Polda Metro Jaya saat mengundang Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Baca Juga: Spoiler Big Mouth Episode 9 Tayang Malam Ini, 26 Agustus 2022: Serangan Jitu Park Chang Ho Berjalan Sukses

Pertemuan tersebut terjadi pada 29 Juli 2022 di ruang rapat Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Hal tersebut turut dibenarkan oleh Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu.

“Ya itu pada 29 Juli ada rapat perihal tentang perlindungan korban pelecehan seksual perempuan dan anak,” ungkap Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu.

Dalam keterangannya, Edwin mengungkapkan bahwa dalam rapat tersebut tidak membahasn terkait perlindungan terhadap perempuan dan anak menjadi korban kekerasan, melainkan secara khusus lebih membahas terkait Putri Candrawathi.

Baca Juga: 6 Web Drama Terbaru 2022 yang Cocok Ditonton di Akhir Pekan, Dibintangi Aktor Tampan dan Punya Cerita Seru

“Rapat itu pada umumnya tidak membahas perlindungan terhadap perempuan dan anak menjadi korban kekerasan, tetapi dikhususkan untuk membahas ibu PC (Putri Candrawathi),” terangnya.

“Jadi rapat itu hanya membicarakan soal ibu PC dan si pengundangnya mendorong agar LPSK segera melindungi ibu PC dan diputarkanlah video yang sudah diedit, yang sudah ada backsoundnya,” tegasnya.

Edwin berpendapat bahwa pemutaran video CCTV pada rapat tersebut bertujuan untuk mempengaruhi peserta rapat agar sesuai dengan skenario yang telah dibangun oleh sang narator sebelumnya.

Baca Juga: Profil Yuri SNSD, Biodata dan Fakta Menarik Pemeran Don Se Ra di Good Job Drama Korea yang Viral

“Kalau menurut kami tujuannya untuk mempengaruhi terundang (para undangan) untuk dalam suasana yang sama sebagaimana dibangun oleh naratornya begitu,yang melakukan presentasi ketika video itu ditayangkan ,” ujarnya.

Diketahui, salah seorang petinggi Polda yang hadir dalam rapat tersebut adalah Wadirkrimum AKBP Jerry Siagian.

Belakangan ini diketahui jika AKBP Jerry Siagian tengah ditahan di Mako Brimob karena diduga terlibat dalam manipulasi kebenaran kasus pembunuhan berencana Brigadir J.***

 

Editor: Ika Sholekhah Putri

Tags

Terkini

Terpopuler