Baca Juga: Manchester United vs PSG: Ajang Balas Dendam dan Reuni Pemain, Kamis, 3 Desember 2020 Dini Hari Ini
Kedua dewa tersebut lalu meletakkan gunung Meru di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas.
Wisnu dan Brahma lalu memotong Gunung Meru dan meletakkannya satu di ujung timur dan satu di barat.
Potongan gunung yang berada di sebelah barat membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru.
Baca Juga: 5 Ramalan Nostradamus Tahun 2021, Kiamat Zombie Hingga Badai Matahari
Baca Juga: Manchester United vs PSG: Ajang Balas Dendam dan Reuni Pemain, Kamis, 3 Desember 2020 Dini Hari Ini
Di gunung inilah yang diatur para dewa bersemayam. Dalam agama Hindu Gunung Semeru sebagai rumah para dewa-dewa dan sebagai sarana penghubung antara bumi (manusia) dan kayangan.
Jika manusia ingin mendengar suara dewa mereka harus semedi di puncak Gunung Semeru. Tak ayal, hingga saat ini banyak masyarakat Jawa dan Bali masih menganggap gunung Semeru sebagai tempat kediaman Dewa-Dewa atau mahluk halus.
Menurut orang Bali Gunung Semeru dipercaya sebagai Bapak Gunung Agung. Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Semeru juga dilakukan oleh orang Bali.
Baca Juga: 5 Ramalan Nostradamus Tahun 2021, Kiamat Zombie Hingga Badai Matahari