Kisah Jawa Kuno, Asal-Usul Pewayangan Punakawan Semar Petruk Gareng Bagong dan Makna Filosofinya

- 20 Desember 2020, 20:43 WIB
Kisah Jawa Kuno, Asal-Usul Pewayangan Punakawan Semar Petruk Gareng Bagong dan Makna Filosofinya
Kisah Jawa Kuno, Asal-Usul Pewayangan Punakawan Semar Petruk Gareng Bagong dan Makna Filosofinya /Sumber: freepik.com /

LINGKAR MADIUN - Punakawan dalam pewayangan Jawa terdiri atas Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.

Dalam cerita pewayangan, kelompok tersebut dinilai sebagai sosok penasihat spritual dan berperan sebagai teman yang suka bercengkrama, dan menghibur di saat susah.

Berdasarkan artikel "Peran Tokoh Punakawan Dalam Pewayangan Sebagai Upaya Dakwah Sunan Kalijaga" Tulisan Fattahul Alim bahwa memiliki makna filosofi 4 karakter  tokoh punakawan dijelasakan sebagai berikut:

Baca Juga: Siapakah yang Akan Memimpin Indonesia Setelah Jokowi? Berikut Ramalan Ronggowarsito

Baca Juga: 4 Vaksin yang Dibutuhkan Orang Dewasa, Segera Lakukan Vaksin Berikut Ini

  1. Semar

Bentuk fisik Semar tidak teratur dan tak jelas atau disbeut “ora lanang ora wadon” yang artinya tidak laki-laki dan tidak pula perempuan.

Bahkan mukanya juga susah diprediksi, menggambarkan orang yang sedang tertawa/gembira atau menangis/susah.

Tidak ada yang tahu, apakah ia manusia atau dewa, apakah ia manusia berwatak dewa, atau dewa yang berwatak manusia.

Baca Juga: Inilah Bulan Baik untuk Menikah di Tahun 2021 Serta Keberkahannya, Simak Ulasan Lengkapnya Berikut

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x