Inilah 3 Sosok Kunci yang Dipercaya Akan Membongkar Misteri Wangsit Prabu Siliwangi, Siapa Sajakah?

- 7 Januari 2021, 19:39 WIB
PRABU SIliwangi, Raja paling legendaris di tanah Sunda pernah jatuh cinta pada Nyai Subang Larang yang akan melahirkan para penyebar Islam di Jawa bagian Barat.
PRABU SIliwangi, Raja paling legendaris di tanah Sunda pernah jatuh cinta pada Nyai Subang Larang yang akan melahirkan para penyebar Islam di Jawa bagian Barat. /instagram

Baca Juga: Kontrak Pemain Arsenal Mesut Ozil Segera Berakhir, Dr Erkut Sogut : Ozil Belum Menentukan Pilihan

“Apa yang dia gembalakan? Bukan kerbau bukan domba, bukan pula harimau ataupun banteng. Tetapi ranting daun kering dan sisa potongan pohon. Dia terus mencari, mengumpulkan semua yang dia temui. Tapi akan menemui banyak sejarah/kejadian, selesai jaman yang satu datang lagi satu jaman yang jadi sejarah/kejadian baru, setiap jaman membuat sejarah. Setiap waktu akan berulang itu dan itu lagi.”

“Dengarkan! Yang saat ini memusuhi kita, akan berkuasa hanya untuk sementara waktu. Tanahnya kering padahal di pinggir sungai Cibantaeun dijadikan kandang kerbau kosong. Nah di situlah, sebuah negara akan pecah, pecah oleh kerbau bule, yang digembalakan oleh orang yang tinggi dan memerintah di pusat kota.”

“Semenjak itu, raja-raja dibelenggu. Kerbau bule memegang kendali dan keturunan kita hanya jadi orang suruhan. Tapi kendali itu tak terasa sebab semuanya serba dipenuhi dan murah serta banyak pilihan.”

Baca Juga: Terkait Vaksinasi Covid-19, Jokowi Tegaskan Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik

“Semenjak itu, pekerjaan dikuasai monyet. Suatu saat nanti keturunan kita akan ada yang sadar, tapi sadar seperti terbangun dari mimpi. Dari yang hilang dulu semakin banyak yang terbongkar. Tapi banyak yang tertukar sejarahnya, banyak yang dicuri bahkan dijual! Keturunan kita banyak yang tidak tahu, bahwa jaman sudah berganti!”

“Pada saat itu geger di seluruh negara. Pintu dihancurkan oleh mereka para pemimpin, tapi pemimpin yang salah arah! Yang memerintah bersembunyi, pusat kota kosong, kerbau bule kabur. Negara pecahan diserbu monyet! Keturunan kita enak tertawa, tapi tertawa yang terpotong, sebab ternyata, pasar habis oleh penyakit, sawah habis oleh penyakit, tempat padi habis oleh penyakit, kebun habis oleh penyakit, perempuan hamil oleh penyakit. Semuanya diserbu oleh penyakit.”

“Keturunan kita takut oleh segala yang berbau penyakit. Semua alat digunakan untuk menyembuhkan penyakit sebab sudah semakin parah. Yang mengerjakannya masih bangsa sendiri. Banyak yang mati kelaparan. Semenjak itu keturunan kita banyak yang berharap bisa bercocok tanam sambil sok tahu membuka lahan. Mereka tidak sadar bahwa jaman sudah berganti cerita lagi.”

Baca Juga: Terawangan Mbak You di Balik Perceraian Artis Cantik Aura Kasih, Jadi Ini Alasan Sesungguhnya

“Lalu sayu-sayup dari ujung laut utara terdengar gemuruh, burung menetaskan telur. Riuh seluruh bumi! Sementara di sini? Ramai oleh perang, saling menindas antar sesama. Penyakit bermunculan di sana-sini. Lalu keturunan kita mengamuk. Mengamuk tanpa aturan. Banyak yang mati tanpa dosa, jelas-jelas musuh dijadikan teman, yang jelas-jelas teman dijadikan musuh.”

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Buku Prabu Siliwangi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah