Ia merupakan sosok yang cerdas dengan kemampuan istimewa yakni mampu membaca isi hati, bijak, cermat dan sakti mengerti sebelum sesuatu terjadi. Ia mengerti garis hidup setiap umat dan tidak khawatir tertelan zaman.
Bait 168 menyebutkan bahwa Ia juga yatim piatu, tak miliki sanak saudara, sudah lulus weda jawa hanya berpedoman trisula. Dengan ujung yang sangat tajam membawa maut yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan.
Semasa hidupnya, satrio piningit selalu berbuat baik dan menjauhi segala keburukan. Sehingga di bait 169 dijelaskan bahwa Ia, “senang menggoda dan minta secara mista.”
Artinya ia merupakan sosok yang humoris dan genit terkait permintaannya. Sedangkan di bait 170 menunjukkan kemampuannya yang awalnya samar akan terbuka menjadi terang benderang.***