Network
Lingkar Madiun- Pakar magician Denny Darko menyebutkan akan adanya kehadiran sosok perempuan ke Jakarta yang akan mengawal kehadiran sosok Satrio Piningit ke Jakarta.
“Sepertinya nanti akan ada seseorang yang akan diposisikan akan membackup dia, seseorang yang akan ditarik dari daerah, seorang wanita,”ujar Denny Darko.
Denny Darko juga mengungkapkan bahwa sosok seorang wanita tersebut memiliki kemampuan untuk merawat dan memiliki ketegasan serta bersifat keibuan dan mengayomi.
“Ini adalah seorang ibu yang menganggap warga adalah anaknya, menganggap orang-orang dibawahnya adalah keluarganya, dia benar-benar tidak itung-itungan untuk turun tangan,” ungkapnya.
Denny Darko menilai jika saat ini sosok tersebut ditarik ke Jakarta maka hal tersebut hanyalah sebuah kebijakan untuk posisi yang lebih tinggi.
Bahkan, Denny Darko meyakini bahwa hal tersebut adalah sebuah rencana dan rencana tersebut telah dimulai pada tahun 2021 ini dan akan menuai hasilnya di tahun 2024.
Lantas, siapakah sosok perempuan tersebut?
Magician Denny Darko sendiri memilih untuk enggan menyebutkan nama dari sosok perempuan yang membuat penasaran publik tersebut.
“Saya kira saya tidak perlu menyebutkan namanya,” ujarnya.
Bukan hanya itu saja, peramal kondang Denny Darko juga meramalkan bagaimana kondisi perpolitikan di tahun 2021. Ia menyebut beberapa orang yang sebelumnya berpandangan politik berbeda, namun di tahun 2021 akan merapat kepada pemerintahan.
“Pada 2021 perpolitikan di Indonesia tidak sepanas tahun 2020, semuanya akan berada di naungan pemerintah, ini adalah sebuah sinyal positif,” ungkap Denny.
Baca Juga: Hukum Berbuka Puasa dengan yang Manis Seperti Kurma Menurut Ajaran Islam, Begini Penjelasannya
Satrio Piningit atau disebut juga dengan Ratu Adil sendiri merupakan sebuah mitologi yang mengatakan bahwa akan ada seorang pemimpin yang akan menjadi penyelamat.
Sosok Satrio Piningit dipercaya akan membawa sebuah keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Ramalan perihal datangnya Satrio Piningit berasal dari Prabu Jayabaya yaitu Raja Kediri pada tahun 1135-1157 yang kemudian diteruskan oleh seorang pujangga keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Ronggowarsito pada tahun 1802-1973.
Kedatangan sosok Satrio Piningit atau Ratu Adil ditandai dengan adanya kemelut sosial, malapetaka alam, serta jatuhnya raja besar yang ditakuti. Ratu Adil memiliki senjata yang disebut dengan Trisula Weda sebagaimana yang disebutkan oleh ramalan Jayabaya.
Senjata Trisula Weda yang dimiliki oleh Satrio Piningit sendiri bernata tiga dan weda. Senjata tersebut dimaknai secara tersirat, karena Satrio Piningit sendiri tidak membawa senjata tersebut kemana pun.
Dalam pemaknaan Trisula Weda secara garis besar bisa dimaknai yaitu tiga menjadi satu seperti (ilmu, amal, dan iman), (bumi, langit, dan isinya), (kiri, kanan, dan tengah), (bener, jejeg, dan jujur), atau segala sesuatu yang secara filsafat mengandung makna tiga menjadi satu.***
