Heboh, Misteri Pidato Terakhir Presiden Soekarno Akan Datang Masa Berat Tahun yang Gawat Terbukti Nyata!

- 26 April 2021, 09:00 WIB
Profil Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno
Profil Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno /Instagram/Potolawas

Dalam pidato itu Presiden menyebutkan antara lain bahwa kita menghadapi tahun yang gawat, perang saudara, dan seterusnya. Suara lantangnya mampu membuat siapapun berhenti dari aktivitas yang dilakukannya dan fokus mendengarkan apa yang dikatakannya.

Beberapa judul pidato yang disampaikannya saat memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus di antaranya adalah Tujuh Belas Agustus (Jumat, 17 Agustus 1945), Sekali Merdeka Tetap Merdeka (Sabtu, 17 Agustus 1946), Rawe-Rawe Rantas, Malang-Malang Putung (Minggu, 17 Agustus 1947), dan masih banyak pidato yang disampaikan Soekarno setiap kali peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Sampaikan Empati Atas Insiden KRI Nanggala-402,Wapres Ma'ruf Amin: Saya Sangat Prihatin

Pidato yang tidak pernah terlupakan adalah pidato terakhir Presiden Soekarno di masa jabatannya yaitu pidato peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-21. Pidato yang berjudul “Djangan Sekal-kali Melupakan Sejarah” disampaikan pada Rabu, 17 Agustus 1966.

Pidato Soekarno tersebut merupakan pidato terakhirnya sebagai presiden yang sering disingkat menjadi Jas Merah. Isi pidato ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah. Apapun yang telah kita capai di masa lampau adalah awal jalan apa yang akan kita capai di masa sekarang dan bekal nanti di masa depan.

Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, untuk sekedar mencatat semua ucapan Presiden Soekarno adalah hal yang begitu mudah, namun alangkah susahnya menarasikan situasi, bahasa tubuh, serta semangat dalam setiap tekanan-tekanan kata yang diteriakannya.

Baca Juga: Raih Tiga Poin di Kandang West Ham, Thomas Tuchel Puji Timo Werner

Meski telah dibumbui beberapa keterangan untuk menjelaskan situasi atau betapa berapi-apinya pidato sang prokalamtor. Setelah dibaca ulang, tetap saja tak berhasil mendapatkan gambaran suasananya.

Berikut penggalan pidato Presiden Soekarno:

“Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa ia telah menuntun dan melindungi bangsa dan negara kita, hingga kita telah selamat sampai kepada hari yang berbahagia sekarang ini dan moga-moga Allah lindungannya dan tuntunannya itu tetap dikaruniakan kepada bangsa dan negara kita dalam memasuki tahun yang ke-22 dari kehidupannya dan selanjutnya lindungan dan tuntunan Tuhan itu sangat kita perlukan dan sangat kita mohonkan.”

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Kepustakaan Presiden Perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah