Heboh, Misteri Pidato Terakhir Presiden Soekarno Akan Datang Masa Berat Tahun yang Gawat Terbukti Nyata!

- 26 April 2021, 09:00 WIB
Profil Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno
Profil Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno /Instagram/Potolawas

“Sebab, tiada sesuatu berjalan selamat tanpa Ridho-Nya Tuhan yang Maha Kuasa dan masa depan yang akan kita masuki sudahlah menampakkan gejala-gejala yang menunjukkan akan datangnya masa yang lebih berat.”

Baca Juga: Cetak Asis Lawan Daejeon Hana Citizen, Asnawi Bantu Ansan Greeners Raih Kemenangan

Setelah bagian pidato tersebut dalam rekaman disebutkan seperti terlihat ada jeda, suara Presiden Soekarno pada bagian berikutnya adalah perihal Surat Perintah Sebelas Maret. Tanpa menurunkan intonasi suaranya Presiden Soekarno meneruskan pidatonya.

“Dikiranya SP1 Maret adalah suatu penyerahan pemerintahan, dikiranya SP Sebelas Maret itu satu transfer of terlihat kurang jelas transfer of Authority padahal tidak! SP Sebelas Maret adalah suatu perintah pengamanan, perintah pengamanan jalannya pemerintahan, pengamanan jalannya, demikian kataku pada waktu melantik kecuali itu, juga perintah pengamanan keselamatan pribadi presiden, perintah pengamanan wibawa presiden, perintah pengamanan ajaran presiden, perintah pengamanan beberapa hal.”

Presiden Soekarno berhenti sejenak lantas melanjutkan pidatonya dengan tekanan suara yang lebih tinggi.

Baca Juga: Setelah Kecelakaan Kapal Nanggala-402, Mbak You Ramalkan Ada Semburan Serupa Lumpur Lapindo yang Sangat Besar

“Dan Jenderal Soeharto telah mengerjakan perintah itu dengan baik, saya mengucapkan terimakasih kepada Jenderal Soeharto akan hal ini.”

“Jiwa kita yang sedalam-dalamnya, maka pokok intisari mandat yang diterima dari MPRS adalah membangun bangsa nation-building dari kemerosotan zaman kolonial untuk dijadikan suatu bangsa yang berjiwa yang dapat dan mampu menghadapi semua tantangan atau bangsa yang merdeka dalam abad ke-20 ini, itulah intisari pokok dari mandat MPRS kepada saya.”

“Sesungguhnya toh bahwa membangun suatu negara membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan adalah pertama-tama pada tahap utamanya membangun jiwa bangsa.”

“Bukanlah demikian! Bukankah demikian! Tentu saja keahlian adalah perlu tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar tidak akan dapat mungkin mencapai tujuan, inilah perlunya sekali lagi mutlak perlunya nation and character building.”

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Kepustakaan Presiden Perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah