“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan, Nuh memanggil anaknya. Sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil. ‘Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang kafir.” (QS. Hud: 42)
Terdapat pula klaim mengenai penemuan alat komunikasi berupa ponsel yang digunakan Nabi Nuh AS dan anaknya.
Nabi Nuh AS tentu saja ingin menyelamatkan putranya dari banjir bandang. Beliau mengajak putranya turut serta dalam kapalnya. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Doktor Yavuz Ornek yaitu seorang dosen Fakultas Ilmu Kelautan di Universitas Istanbul.
Yavuz Ornek mengungkapkan bahwa ia yakin bahwa keduanya menggunakan teknologi serupa telpon saat berkomunikasi, sebab jarak mereka ribuan kilometer saat itu.
“Gelombang setinggi 300 hingga 400 meter, dan putranya berjarak kilometer. Kitab suc mengatakan Nabi Nuh berbicara dengan putranya. Bagaimana mereka berkomunikasi? Apakah itu sebuah mukjizat? Mungkin. Tapi kamu yakin dia berkomunikasi dengan putranya lewat telepon genggam,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, kapal Nabi Nuh juga diklaim digerakkan oleh tenaga nuklir dan dibangun dengan lempengan baja. Pernyataan mengenai Nabi Nuh AS dan anaknya yang berkomunikasi melalui telepon menuai kontroversi dari berbagai kalangan.
Banyak yang tidak sepakat dengan yang dikemukakannya, banyak pula yang tidak percaya dengan pernyataan tersebut karena Yavuz Ornek tidak memiliki bukti yang valid.
Yavuz Ornek adalah orang yang tergila-gila dengan teknologi bahkan ia mengaku dirinya adalah ilmuwan sejati. Hal tersebut ia ungkapkan ketika wawancara di salah satu saluran televisi.
Baca Juga: Bill Gates Sebut Dunia akan Pulih dari Covid-19 di Akhir Tahun 2022, Butuh Tindakan Pemimpin Global