Lingkar Madiun- Peristiwa banjir bandang yang terjadi di jaman Nabi Nuh AS dikuatkan dengan adanya penemuan fosil-fosil gajah purba yang disebut Mamut. Mamut saat itu turut menjadi korban dalam banjir yang menimpa kaum Nabi Nuh AS.
Fosil Mamut tersebut ditemukan pada Juni 1977, di Siberia pada 2007 juga di kutub Utara yang ditemukan membeku di kutub Utara. Berdasarkan hasil riset, fosil-fosil gajah tersebut telah berumur 10.000 tahun.
Maka tentu, orang-orang yang mengejek Nabi Nuh AS dan pengikutnya tak akan menyangka bahwa kapal yang mereka ejek membawa Nabi Nuh dan para pengikutnya selamat dari banjir besar yang dikirim Allah SWT.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Madiun Siapkan Aturan Bagi Pekerja Migran yang Pulang ke Madiun
Bahkan, kapal tersebut sekarang menjadi objek penelitian yang tidak berhenti diperbincangkan hingga sekarang. Ejekan mereka diabadikan dalam Al-Qur’an.
“...Jika kamu mengejek Kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian, mengejek (kami). Kelak, kamu akan mengetahui siapa yang kan ditimpa oleh azab yang menghinakannya, dan yang akan ditimpa azab yang kekal.” (QS. Hud: 38-39)
Gabungan peneliti arkeologi dan antropologi China dan Turki membuat film dokumenter mengenai kapal Nabi Nuh AS. Mereka berjumlah 15 orang menemukan bukti baru mereka mengumpulkan serpihan kayu kapal, tambang, dan paku.
Baca Juga: Semifinal Liga Champions Real Madrid Vs Chelsea, Begini Strategi Kedua Manajer
Gabungan peneliti dua negara tersebut kemudian menguji coba fosil kayu tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa fosil kayu Nabi Nuh AS berasal dari kayu jati yang berada di pulau Jawa.