Network
LINGKAR MADIUN - Memasuki 9 bulan kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, pihak kepolisian terus melakukan penyidikan.
Karena mengingat hingga saat ini belum dilakukan penetapan tersangka oleh pihak kepolisian.
Meskipun menjelang Ramadhan pihak kepolisian sempat menyatakan akan segera mengumumkan pelaku pembunuhan ibu dan anak Subang, namun hingga saat kasus pembunuhan Subang masih menjadi teka-teki.
Sudah ada 100 lebih saksi yang telah diperiksa untuk membantu mengungkapkan siapa pelaku pembunuhan Subang yang sebenarnya.
Baca Juga: Jika Alami Gatal dan Kulit Kering, Segera Periksa Sebab Pertanda Salah Satu Penyakit Ini
Namun, ada fakta baru terkait penyelidikan yang seharusnya dilakukan oleh pihak kepolisian, yaitu dengan mengandalkan data ilmiah.
Dilansir dari kanal YouTube @Anjas di Thailand.
Anjas adalah salah satu pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak Subang.
Menurut analisis Anjas, bahwa menggunakan data ilmiah bisa diandalkan.
Data ilmiah tersebut misalnya temuan-temuan yang sifatnya DNA atau pun hasil autopsi. Selain itu, bisa juga berdasarkan hasil visum.
Baca Juga: Kabar Mengejutkan! Pesawat Tempur Su-27 Rusia Latihan di Wilayah Baltik, Ada Apa?
Hal tersebut adalah hal-hal ilmiah yang tidak bisa dielakkan nantinya oleh para tersangka.
"Kalau misalnya saksi mengatakan oh enggak waktu itu saya kesini kesitu, lidah kan tidak bertulang dan bisa ngomong abcdefg dengan penjelasannya masing-masing, kalau mengacu pada data ilmiah maka tidak bisa terbantahkan," tutur Anjas.
Anjas juga menegaskan, bahwa ahli forensik Dokter Hastry tampak kesal dan gemas melihat kasus perkembangan kasus pembunuhan Subang karena seperti jalan ditempat.
"Dengan data-data yang dimiliki oleh Dokter Hastry mengapa kok tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti yang kuat, karena kan cuma dibutuhkan dua alat bukti aja," tutur Anjas.
Baca Juga: Britney Spears Alami Keguguran pada Kehamilan Anak Ketiga: Kami Kehilangan Bayi Ajaib Ini
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***
