Viral, Suguhkan Kearifan Lokal, Bu Tejo Sukses Menyita Perhatian Warganet di Twitter

Bermula dari kisah Bu Tejo dan ibu-ibu desa yang lain sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk menjenguk Bu Lurah yang di rawat di rumah sakit Kota Yogyakarta. Kata Tejo dalam bahasa Jawa berarti menengok. Dalam hal ini, Bu Lurah yang sedang sakit. 

 

Film pendek berjudul "Tilik" menceritakan, dalam perjalanan tersebut, ibu-ibu tampak menggunjing salah seorang kembang desa bernama Dian. Ia dikenal sebagai wanita tidak jelas yang kerjaannya hanya keluar masuk mall dan hotel ditemani pria hidung belang.

 

Para ibu-ibu tersebut khawatir suaminya bakal diganggu oleh Dian, bahkan belakangan Dian digosipkan tengah dekat dengan anak Bu Lurah yang kebetulan sakit.

Gunjingan dalam rombongan truk itu membuat Yu Ning, saudara jauh Dian yang kerapkali membelanya saat ibu-ibu menggunjing Dian. Ibu-ibu tersebut sesekali memfitnahnya tanpa ada bukti. Terlebih sosok Bu Tejo yang sering mencari informasi tentang sosok si Dian.

 

Sedangkan latar kehidupan yang menceritakan kehidupan ibu-ibu di sebuah desa di Bantul, Yogyakarta betul-betul melekat dengan mengangkat budaya kearifan lokal masyarakat setempat. Terlebih sosok Bu Tejo yang bermulut pedas bak cabe rawit saat menggunjing Dian.

 

Film tersebut ditayangkan bertepatan dengan momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada Senin, 17 Agustus 2020 kemarin melalui kanal youtube Ravacana Films.

Film pendek itu juga sukses meraih penghargaan nasional dalam Piala Maya tahun 2018 sebagai kategori film pendek.

  

Sebagai informasi, film ini disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo. Dalam film tersebut diperankan oleh Siti Fauziyah atau Bu Tejo yang merupakan tokoh utama dalam film yang berdurasi 32 menit ini.

 

Alur cerita Bu Tejo Pun menuai cuitan warganet di Media Twitter.