Tim Peneliti WHO Kunjungi Wuhan demi Selidiki Asal Mula Virus Corona

18 Desember 2020, 17:58 WIB
Logo WHO. /WHO

Lingkar Madiun – Tim peneliti World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia berencana untuk mengunjungi Wuhan untuk menyelidiki asal-usul virus corona. Misi ini akan dimulai pada bulan Januari 2021.

Fabian Leendertz, ahli biologi di Robert Koch Institute Jerman dan salah satu dari sepuluh anggota tim peneliti WHO mengatakan bahwa mereka akan bekerja dengan ilmuwan Cina selama empat hingga lima minggu.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Terkonfirmasi Positif COVID-19

Baca Juga: Selain Presiden Ukraina, 9 Pemimpin Dunia Juga Positif Covid-19, Siapa Saja?

Kebanyakan ilmuwan menduga virus Sars-Cov-2 berasal dari hewan di Cina, yang kemungkinan besar adalah kelelawar, sebelum melompat ke manusia.

Kasus COVID-19 ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan pada akhir Desember 2019 di sebuah pasar makanan laut.

Lebih dari 73,4 juta orang telah didiagnosis terinfeksi virus ini, dan 1,63 juta orang telah meninggal.

Tim WHO akan melihat sampel medis yang disimpan dan sinar-X dari sebelum virus ini ditemukan untuk pertama kali untuk mengetahui apakah virus ini menyebar lebih awal dari dugaan.

Baca Juga: Vaksin Corona Mandiri untuk 75 Juta Penduduk Jadi Target Kemeterian BUMN

Leendertz mengungkapkan bahwa tim peneliti akan mengambil sampel dari kelelawar dan spesies lain untuk mencoba melacak hewan apa yang menjadi sebab munculnya virus corona.

"Kemudian untuk melihat ke mana arah itu akan menuju, apakah itu kota lain atau tetap di Wuhan atau ke mana arahnya," kata Leendertz.

Leendertz mengatakan ada kemungkinan bahwa pasar Wuhan hanya merupakan tempat penyebaran virus corona skala besar untuk pertama kali atau salah satu tempat pertama yang diketahui,” ucap Leendertz.

“Garis besarnya adalah mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Lalu, bagaimana virus melompat, dari hewan manakah yang mungkin menjadi inang perantara dan kemudian ke manusia. Untuk merekonstruksi skenario,” tutur Leendertz.

Sumber virus telah menjadi subjek konspirasi yang telah memicu perselisihan diplomatik, terutama antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Baca Juga: Vaksin Sinopharm dan Sinovac Dibanderol Rp433 Ribu di Cina

Awalnya, Pemerintah Cina berusaha menutupi wabah tersebut dengan menahan warga yang berusaha mengabarkan adanya virus ini dan menghukum dokter.

Selain itu, Pemerintah Cina enggan mengizinkan WHO atau orang lain unruk melakukan penyelidkan di dalam wilayah Cina.

Sebelumnya, WHO mengirim tim peneliti awal ke Cina pada bulan Juli 2020 lalu untuk membantu memahami bagaimana virus corona ini muncul untuk pertama kali.

Pemerintah Cina dan media pemerintah baru-baru ini gencar menunjukkan bahwa virus itu tidak berasal dari Cina.

Namun Michael Ryan, direktur program kedaruratan kesehatan WHO mengatakan bahwa akan ‘sangat spekulatif’ untuk membantah bahwa penyakit itu tidak muncul di Cina.

“Jelas dari perspektif kesehatan masyarakat, bahwa kita memulai penyelidikan di tempat kasus pertama kali muncul,” tutur Ryan.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler